SOLOPOS.COM - Ilustrasi Panen Padi (Dok/JIBI)

Ilustrasi Panen Padi (Dok/JIBI)

Hasil panen di Kudus terus diupayakan untuk ditingkatkan. Petani di Undaan kini mencoba teknologi tanam padi hazton yang diklaim bisa panen belasan ton. 

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

 

Kanalsemarang.com, KUDUS—Petani di Undaan, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mencoba teknologi tanam padi hazton yang diklaim hasil panennya bisa mencapai belasan ton gabah kering panen untuk setiap hektarenya.

Sejumlah petani yang mencoba teknologi tanam padi hazton bekerja sama dengan Kodim 0722/ Kudus, salah satunya dari Desa Undaan Tengah, Kecamatan Undaan, Kudus di atas lahan 0,5 hektare.

Dalam menanam bibit padi model hazton yang dimulai hari ini (15/3/2015) melibatkan puluhan personel TNI dari Kodim 0722/Kudus yang siap mendukung swasembada beras pada 2017.

Kaspono, petani asal Desa Undaan Tengah, mengaku tertarik menanam tanaman padi dengan teknologi tanam padi hazton karena hasilnya bisa mencapai 11-14 ton per hektarenya.

Teknologi tanam model hazton, kata dia, memang berbeda dengan model jajar legowo karena dari sisi usia bibit dan jumlah bibit setiap gerombolnya juga berbeda.

Teknologi ini sesungguhnya terbilang sederhana karena cukup mengubah masa semaian dari 14 hari menjadi 30 hari dan menambah jumlah bibit yang ditanam dari sebelumnya 1-5 batang menjadi 20-30 batang.

Selain itu, lanjut dia, biaya operasional untuk mencoba tanam model hazton juga jauh lebih mahal daripada pola tanam tanaman padi seperti biasanya.

“Kami perkirakan biayanya membengkak hingga 30-an persen dibanding model sebelumnya yang hanya Rp7 jutaan per hektarenya,” ujarnya.

Meski demikian, lanjut dia, hal tersebut patut dicoba karena hasilnya nanti juga bisa meningkatkan kesejahteraan petani.

Lahan seluas 1 hektare tersebut sengaja dijadikan lahan percontohan (demplot), masing-masing setengah hektare untuk dua sistem tanam yang berbeda, yakni jajar legowo dan hazton.

Mengingat saat ini memasuki musim tanam (MT) kedua, kata dia, hasilnya diperkirakan tidak bisa mencapai belasan ton gabah kering panen, tetapi hanya mencapai 10-an ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya