SOLOPOS.COM - Lokasi spanduk yang diludahi sekelompok remaja di Dusun Jlumpang, Desa Njlumpang, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang. (Solopos.com/Hawin Alaina)

Solopos.com, SEMARANG — Beredar video di media sosial (medsos) yang memperlihatkan sekelompok remaja meludahi spanduk bergambar Megawati Soekarnoputri dan Puan Maharani di Dusun/Desa Jlumpang, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang.

Selain itu, para remaja itu juga memukul dan berbicara dengan nada melecehkan spanduk bergambar Sjaichul Hadi yang merupakan Kepala Desa Boto, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Promosi Siasat BRI Hadapi Ketidakpastian Ekonomi dan Geopolitik Global

Dikonfirmasi mengenai hal tersebut, Sjaichul, menyebut perbuatan tersebut dilakukan pada Minggu (23/4/2023).

“Ada lima anak-anak yang melakukan hal tersebut. Mereka ada yang meludahi dan kemudian merekam,” jelas Sjaichul, Kamis (11/5/2023).

Dijelaskan kejadian itu memang terjadi di Dusun Jlumpang, Desa Jlumpang, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang. Spanduk tersebut berisi ucapan Selamat Idul Fitri.

“Videonya berdurasi sekira 30 detik, tapi kemudian tersebar,” kata Sjaichul.

Setelah video tersebut viral di aplikasi TikTok, lanjut Sjaichul, dilakukan klarifikasi dengan para remaja tersebut dengan didampingi orangtua yang bersangkutan pada Sabtu (6/5/2023).

“Mereka minta maaf, telah membuat penyataan minta maaf kepada ibu Megawati, ibu Puan, termasuk juga kepada jajaran DPC PDI Perjuangan Kabupaten Semarang,” ungkapnya.

Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Semarang, Bondan Marutohening, mengungkapkan persoalan tersebut telah diselesaikan dengan klarifikasi dan pernyataan pelaku.

“Orangtua pelaku juga sudah memohon maaf ke semua pihak, termasuk kepada Ketua DPC PDI Perjuangan Ngesti Nugraha. Kami menerima permintaan maaf tersebut,” jelasnya.

Menurut Bondan, aksi tersebut dilakukan oleh anak-anak yang masih di bawah umur dengan spontan.

“Ini kan bukan aksi pesanan maupun kepentingan politis di sana. Mereka masih belum paham atas apa yang dilakukan, termasuk risiko yang diterima,” ungkapnya.

Dia juga meminta orangtua untuk memberi pendampingan terhadap anak agar selalu berperilaku sopan.

“Itu PR kita semua untuk memberikan pendidikan politik. Termasuk ke anak-anak, harus sudah mulai ada pendidikan politik yang sesuai dengan tingkatan usianya,” tandas Bondan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya