SOLOPOS.COM - Dua anggota Tim SAR memikul ekor helikopter Basarnas yang mengalami kecelakaan di Gunung Butak,Temanggung, Jateng, Rabu (5/7/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Anis Efizudin)

Helikopter Basarnas jatuh di Gunung Butak Temanggung terus dicari penyebabnya.

Semarangpos.com, JAKARTA — Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) akan mengirimkan kotak hitam atau black box helikopter Dauphin HR-3602 yang jatuh di Gunung Butak Temanggung ke pabriknya di Prancis. Langkah itu dianggap perlu dilakukan untuk mendapatkan transkrip pembicaraan terakhir pilot.

Promosi BRI Dipercaya Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2024

“Tim kami sudah menemukan black box dari heli yang jatuh di Temanggung. Karena yang dapat membaca transkrip pembicraan dalam black box tersebut hanya pabriknya, kami mengirimkanna ke pabriknya di Prancis. Diperlukan waktu sekitar dua pekan untuk mendapatkan hasilnya,” kata Kepala Basarnas, Marsekal Muda Muhammad Syaugi, usai menghadiri rapat kerja antara Komisi V DPR dan Menteri Perhubungan, di Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta, Rabu (5/7/2017).

Diakui Syaugi, Basarnas belum dapat memastikan apa penyebab kecelakaan udara yang menewaskan delapan penumpangnya di Gunung Butak Temanggung Jateng, Minggu (2/7/2017) sore itu. Basarnas, kata dia, masih menunggu hasil kerja Komisi Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT), termasuk pembacaan transkrip pembicaraan terakhir pilot dari black box.

Syaugi menjelaskan, halikopter Dauphin produksi Prancis tersebut bertugas melakukan pemantauan untuk membantun informasi arus mudik dan arus balik Lebaran 2017. Helikopter, Minggu itu, terbang dari Bandara Ahmad Yani, Semarang namun mengalami kecelakaan udara sekitar pukul 16.14 WIB. “Pada saat terbang dari Bandara Ahmad Yani Semarang, udara cerah. Kami dapat laporan udara di lokasi kecelakaan berawan,” katanya.

Ketika ditanya, soal jam terbang pilot, Syaugi menjelaskan pilotnya adalah orang yang mumpuni menerbangkan helikopter. “Pilotnya telah memiliki pengalaman terbang ratusan jam dan dia memang pilot helikopter tersebut. Jadi, kami tidak meragukan pilotnya,” katanya.

Helikopter pada saat terbang dari Bandara Ahmad Yani Semarang membawa delapan orang, yakni empat orang tim search and rescue (SAR) dan empat orang kru penerbangan. Kedelapan orang itu menjadi korban tewas dalam kecelakaan udara helikopter Basarnas jatuh itu.

Kru penerbangan yang menjadi korban adalah, Kapten (P) Haryanto, Kapten (P) Li Solihin, Serka MPU Hari Marsono, dan Peltu LPU Budi Santoso. Sedangkan dari tim SAR yang menjadi korban adalah Maulana Afandi, Nyoto Purwanto, Budi Resti, dan Catur Bambang Sulistio.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya