Solopos.com, CILACAP — Tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap bersama Bhabinkamtibmas, sukarelawan, dan warga melakukan evakuasi terhadap seorang korban bencana tanah longsor di Desa Kutabima, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah (Jateng), yang menderita stroke, Jumat (1/4/2022).
Proses evakuasi terhadap korban yang juga penderita stroke ini berlangsung cukup dramatis dan heroik. Upaya evakuasi dilakukan dengan mengusung penderita stroke itu menggunakan tandu darurat yang terbuat dari dua helai kain sarung yang dikaitan dengan batang kayu. Warga penderita stroke itu kemudian dibawa secara bergantian oleh tim melewati medan terjal berupa jalan yang tertimbun material longsor dengan berjalan kaki.
Proese evakuasi itu pun dilakukan secara hati-hati. Hal itu mengingat jalur yang dilalui dari kediaman penyintas menuju lokasi pengungsian masih basah dan licin, tertutup lumpur bercampur air dengan ketebalan bervariasi. Beberapa kali tim gabungan sempat hampir terjatuh karena kehilangan keseimbangan, namun hal itu dapat diantisipasi dengan bantuan personel lain yang bergegas membantu.
Baca juga: Longsor di Cilacap, 2 Sapi & 16 Kambing Tertimbun Tanah
Penyintas bencana tanah longsor di Desa Kutabima, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Cilacap ini pun akhirnya berhasil dievakuasi ke lokasi pengungsian di SDN 04 Kutabima. Total ada sekitar 92 orang yang mengungsi di SDN 04 Kutabima karena terdampak longsor pada Kamis (31/3/2022) malam.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangan resminya, mengatakan selain pengungsian, tim gabungan juga telah mendirikan dapur lapangan di rumah warga yang berada tepat di depan SD Negeri 04 Citulang. Dapur umum ini didirikan untuk memenuhi kebutuhan makanan bagi warga terdampak atau pengungsi.
“Bantan logistik berupa beras, mi, kopi, gula, teh, dan lain-lain juga telah diberikan ke warga terdampak. Sejauh ini ada 71 rumah yang ditinggali 213 jiwa dari 75 KK yang terdampak longsor akibat hujan deras selama lima jam, Kamis [31/3/2022],” tulis Abdul Muhari.
Baca juga: Mantap! Pendapatan Daerah Cilacap 2021 Capai Rp3,3 Triliun
Abdul Muhari menambahkan BPBD Kabupaten Cilacap bersama lintas instansi terkait dan sukarelawan terus mengupayakan keselamatan warga sebagai prioritas utama atas bencana tanah longsor yang terjadi di 17 lokasi di Desa Kutabima. Selain penyelamatan warga, tim percepatan penanganan bencana tanah longsor itu juga mengupayakan pembersihan material longsoran yang menutup akses jalur antardesa menggunakan peralatan seadanya dan alat berat jenis eskavator.