SOLOPOS.COM - Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Jateng, Slamet, saat dijumpai di kantornya, Rabu (14/9/2022). (Solopos.com-Adhik Kurniawan)

Solopos.com, SEMARANG — Menjelang tutup tahun, serapan anggaran belanja APBD Pemerintah Provinsi Jawa Tengah atau Pemprov Jateng tahun 2022 baru mencapai 59,23 persen. Dari total anggaran belanja selama tahun 2022 yang mencapai Rp24,61 triliun, hingga kini baru sekitar Rp14,58 triliun yang sudah dibelanjakan.

Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Jateng, Slamet, mengatakan serapan anggaran di Jateng baru mencapai 59,32 persen sejak Januari hingga 12 September 2022. Kendati demikian, dirinya yakni serapan anggaran belanja Jateng itu akan tercapai 100 persen saat tutup tahun nanti.

Promosi Usaha Endog Lewo Garut Sukses Dongkrak Produksi Berkat BRI KlasterkuHidupku

“Jika dilihat sampai akhir tahun, secara prediksi, direncanakan, bisa semua mencapai target,” ujar Slamet saat dijumpai di kantornya, Rabu (14/9/2022).

Slamet menjelaskan serapan APBD Jateng berasal dari belanja modal, serta belanja barang dan jasa dari masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemprov Jateng. Oleh karenanya, untuk setiap pekerjaan fisik, OPD harus melakukan pengecekan progres pekerjaan tersebut.

“Seperti bantuan keuangan kabupaten/kota yang didominasi infrastruktur jalan, serapanya masih rendah, dari Rp863 miliar baru teralisasi Rp152 miliar [17,62 persen]. Itu [rendahnya serapan] dikarenakan baru selesai lelang dan banyak yang tidak mengambil uang muka,” jelasnya.

Baca juga: Gagal Lelang GOR Tipe B, Serapan APBD Sukoharjo Hanya 35%

Kendati serapan belanja APBD Jateng 2022 masih rendah, Slamet menampik bila pembangunan infrastruktur itu berjalan lambat. Hal itu dikarenakan pembangunan infrastruktur tersebut tetap berjalan, namun klaim proyek yang belum dicairkan.

“Ini [kendala serapan rendah] lebih banyak ke pencairan uang muka proyek. Skema kita mengikuti pembayaran kontrak. Jadi ada kabupaten/kota yang mengerjakan dulu [sesuai kontrak] baru mengklaim. Sifatnya reimbursable, maka di data terkesan lambat [serapannya],” jelas Slamet.

Slamet pun menjelaskan secara terperinci anggaran belanja APBD Jateng 2022 yang sudah terserap. Dari belanja operasional dan modal yang dianggarkan Rp15,66 triliun, baru terserap Rp9,30 triliun atau 59,33 persen. Sedangkan untuk belanja transfer dan bantuan tidak terduga (BTT) dari Rp8,943 triliun baru terserap Rp5,282 triliun atau 59,07 persen.

Baca juga: Daftar 14 Perbaikan Jalan di Wonogiri Bersumber dari APBD 2022

“Kemudian pengeluaran pembiayaan dari anggaran Rp891 miliar terserap Rp416 miliar [46,7 persen]. Sedangkan paling tinggi [serapan bagus] di bantuan keuangan desa, di mana anggaran Rp1,860 triliun, serapannya Rp1,564 triliun [84,11 persen],” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya