Jateng
Rabu, 14 Januari 2015 - 00:50 WIB

HIV/AIDS DI SEMARANG : Kota Semarang Kini Miliki Rumah Singgah untuk ODHA

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi HIV/AIDS (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Ilustrasi HIV/AIDS (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

HIV/AIDS di Semarang mendapat perhatian serius Pemkot Semarang. Salah satunya dengan tersedianya rumah singgah bagi ODHA di Kota Semarang 

Advertisement

 

Kanalsemarang.com, SEMARANG- Kota Semarang kini memiliki rumah singgah bagi ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) yang dibangun di kawasan Semarang Utara untuk membantu memotong mata rantai penyebaran penyakit itu.

Advertisement

Kanalsemarang.com, SEMARANG- Kota Semarang kini memiliki rumah singgah bagi ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) yang dibangun di kawasan Semarang Utara untuk membantu memotong mata rantai penyebaran penyakit itu.

“Inisiatif mendirikan rumah singgah ini muncul ketika kami mengadakan kunjungan ke rumah singgah di Surakarta,” kata Anita Toresi, pendamping dan konselor rumah singgah tersebut seperti dikutip Antara, Selasa (13/1/2015).

Pada kunjungan ke rumah singgah di Surakarta itu, kata dia, pihaknya menemukan ada dua bayi penderita HIV/AIDS dirawat di tempat itu yang ternyata berasal dari Semarang.

Advertisement

“Banyak kalangan ibu rumah tangga yang ternyata terjangkit HIV/AIDS. Dari data PKBI Jawa Tengah, temuan kasus HIV/AIDS hampir 10.000 kasus, dan 2.500 kasus di antaranya menimpa ibu rumah tangga,” katanya.

Dengan keberadaan rumah singgah itu, kata dia, diharapkan bisa membantu mencegah penyebaran HIV/AIDS, salah satunya melalui sosialisasi kepada masyarakat tentang penyakit HIV/AIDS.

Menurut dia, rumah singgah yang rencananya bakal diberi nama “Kasih Bunda” itu juga berfungsi sebagai penampungan, sekaligus rehabilitasi dan pengobatan pada penderita HIV/AIDS.

Advertisement

Koordinator rumah singgah tersebut, Maria Maghdalena Endang Sri Lestari mengatakan pemilihan lokasi rumah singgah di Kecamatan Semarang Utara memang dari berbagai pertimbangan.

“Pertimbangan dari jumlah penderita, misalnya. Makanya, perlu diberikan pemahaman tentang penularan HIV/AIDS, baik bagi penderita maupun masyarakat. Mungkin banyak yang belum paham,” katanya.

Sementara itu, istri Wali Kota Semarang Krisseptiana Hendrar Prihadi sangat mendukung keberadaan rumah singgah di Kecamatan Semarang Utara dan segera meresmikannya dalam waktu dekat itu.

Advertisement

 

 

 

 

 

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif