Jateng
Jumat, 9 September 2022 - 22:50 WIB

Hoaks! Info Penculikan Siswa SD di Grobogan, Ini Kata Polisi

Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Hoaks (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, PURWODADI — Informasi mengenai adanya penculikan siswa di salah satu SD negeri di Purwodadi, Kabupaten Grobogan yang sempat beredar di grup WhatsApp ternyata hoaks.

“Hoaks itu, tidak ada kejadian penculikan anak,” tegas Kapolres Grobogan AKBP Benny Setyowadi kepada Solopos, seusai pembagian baksos di Stadion Purwodadi, Jumat (9/9/2022).

Advertisement

Informasi yang dihimpun menyebutkan, kabar mengenai penculikan anak bermula dari percakapan di WhatsApp (WA) antar orang tua murid.

Kemudian ada salah satu yang mengunggah status yang menceritakan ada kejadian seorang siswa SD Negeri 4 Purwodadi berlari ke dalam sekolah ketika hendak diajak pulang seseorang.

Advertisement

Kemudian ada salah satu yang mengunggah status yang menceritakan ada kejadian seorang siswa SD Negeri 4 Purwodadi berlari ke dalam sekolah ketika hendak diajak pulang seseorang.

Belakangan diketahui yang mengajak pulang siswa tersebut adalah orang tua murid lainnya yang melihat siswa tersebut menunggu jemputan.

Baca juga: Kronologi Penemuan Mayat Tanpa Kepala yang Diduga Pegawai Bapenda Semarang

Advertisement

Selain itu, lanjutnya, pihak sekolah juga sudah diklarifikasi oleh kepolisian mengenai kebenaran berita hoaks yang terlanjur menyebar tersebut.

“Jadi sebenarnya siswa tersebut mau diantar pulang wali murid teman siswa tersebut dan masih bertetangga,” jelasnya.

Namun si siswa ini entah kenapa menyampaikan informasi yang berbeda ke orang tuanya sehingga kemudian menyebar mengenai penculikan siswa SD tersebut.

Advertisement

Baca juga: Polisi Tunggu Hasil Pemeriksaan Permen Serbuk dalam Kasus Keracunan Siswa

Akibat informasi yang tidak benar ini membuat sejumlah orang tua murid khawatir sehingga mereka menunggui anak hingga waktu pulang sekolah.

Kasatreskrim Polres Grobogan AKP Afiditya Arief Wibowo mengatakan, sebenarnya kejadian seperti ini bisa dicegah jika ada komunikasi antar orang tua murid juga antar wali murid dengan guru.

Advertisement

“Kemudian jangan mudah membuat status atau menyebar informasi. Cek dulu kebenarannya, jangan sampai sudah terlanjur tersebar ternyata berita hoaks,” kata Kasatreskrim.

 

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif