SOLOPOS.COM - Tangkapan layar video hoaks seputar robohnya Jembatan Serayu. (Solopos.com-Humas Pemprov Jateng)

Solopos.com, CILACAP – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Wijonardi, memastikan kabar Jembatan Sungai Serayu di wilayah Adipala rusak diterjang banjir atau bah adalah hoaks. Ia mengatakan kondisi jembatan yang menghubungkan Kecamatan Kesugihan dengan Kecamatan Adipala di Cilacap itu hingga kini masih kokoh dan sangat layak dilewati.

Hal itu disampaikan Wijonardi menangapi beredarnya video yang menayangkan detik-detik sebuah jembatan roboh diterjang bah. Dalam video yang beredar di sejumlah media sosial (medsos) itu juga tertulis kata-kata, “detik-detik Jembatan adipala hancur & hanjut jurusan cilacap selatan tertutup.”

Promosi BRI Catat Setoran Tunai ATM Meningkat 24,5% Selama Libur Lebaran 2024

Kepala BPBD Cilacap itu pun memastikan video yang beredar di medsos terkait bah yang menerjang Jembatan Serayu Adipala itu hoaks. Begitu pula dengan cerita Jembatan Serayu yang rusak tidaklah benar.

Berdasar penelusuran, video tersebut diduga merupakan jembatan yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur, tepatnya di Benenai, Malaka. Video tersebut diduga dibuat pada tahun 2021.

“Video Adipala diterjang banjir yang beredar tidak benar dan bohong. Video itu adalah hasil daur ulang dari kejadian di Provinsi NTT. Jembatan Sungai Serayu masih kuat dan bisa dilalui sebagai jalan penghubung nasional,” ujarnya dalam keterangan resmi, (Jumat 14/10/2022).

Baca juga: Sebar Hoaks terkait Tragedi Kanjuruhan, PSI Pecat Kader Partai “Penjual Dawet”

Oleh karena itu, Wijonardi aparat hukum bertindak untuk menelusur siapa yang menyebarkan kabar palsu itu. Permintaan itu disampaikan agar pengunggah lebih selektif dan menyaring informasi sebelum menyebarkannya.

Ia pun meminta masyarakat tidak terprovokasi dengan kabar bohong atau berita hoaks, dengan ikut membagikan video atau gambar tersebut. Wijonardi meminta masyarakat menghapus atau tidak menyebarluaskan video itu.

“Kami minta warga tetap selektif menerima berita kebencanaan dan dikonfirmasikan kepada pihak berwenang. Kami juga minta agar dilakukan penyelidikan pada pihak yang menyebarkan berita bohong dan berikan efek jera,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya