Jateng
Selasa, 12 April 2022 - 21:42 WIB

Hore! Festival Tong-tong Klek di Rembang Kembali Digelar

Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Festival Tong-tong Klek di Rembang. (jatengprov.go.id)

Solopos.com, REMBANG — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang, Jawa Tengah (Jateng), akan kembali menggelar Festival Tong-tong Klek pada bulan puasa atau Ramadan kali ini. Festival yang selama dua tahun terakhir tidak diselenggarakan karena pandemi Covid-19 itu rencana digelar di Taman Rekreasi Pantai Kartini, Rabu-Kamis (27-28/4/2022).

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudpar) Kabupaten Rembang, Mutaqin, menyampaikan festival kali ini khusus untuk tong-tong klek tradisional, yang artinya tidak menggunakan musik elektrik. Selain itu, karena situasi masih pandemi Covid-19, festival nantinya tidak akan digelar secara berkeliling, tapi terpusat di Taman Rekreasi Pantai Kartini.

Advertisement

“Dua malam berturut-turut, semua main di panggung terus,” ungkap Mutaqin, dikutip dari laman Internet Pemprov Jateng, Selasa (12/4/2022).

Baca juga: Kesenian Emprak Khas Rembang, Kini Hampir Punah

Advertisement

Baca juga: Kesenian Emprak Khas Rembang, Kini Hampir Punah

Lebih lanjut Mutaqin menuturkan, jumlah peserta dibatasi 20 grup. Sementara untuk jumlah personelnya, tiap grup 22 orang termasuk kru.

“Jadi jika peserta sudah memenuhi kuota 20, maka pendaftaran langsung kita tutup, meskipun akhir pendaftaran 18 April. Dengan berat hati kami arahkan bisa ikut di tahun depan,” ujarnya.

Advertisement

“Ini kita fokuskan semua seniman, penyanyi, atau pemain yang lain, asli Rembang. Kita bangkitkan ekonomi mereka,” imbuh Mutaqin.

Yang tak kalah pentingnya, lanjutnya, peserta tidak dalam pengaruh obat terlarang dan minuman keras. Syarat lainnya, yakni sudah tervaksin minimal dosis kedua, itu berlaku juga bagi warga yang ingin menonton.

Baca juga: Pesona Pulau Gosong, Hamparan Terumbu Karang di Pantai Rembang

Advertisement

Mutaqin menambahkan Festival Tong-tong Klek digelar untuk mempromosikan pariwisata di Kabupaten Rembang. Selain itu, festival juga untuk mengontrol jumlah orang yang akan datang.

“Di situ kita bisa mengukur kapasitas yang hadir, karena masih di PPKM, maksimal 50 persen dari kapasitas. Kami juga akan menggunakan aplikasi PeduliLindungi,” jelasnya.

Seniman asal Rembang, Andre, mengaku senang akhirnya Festival Tong-tong Klek bisa digelar kembali tahun ini. Meskipun konsepnya berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, yakni tidak keliling kota. Meski demikian, hal itu cukup mengobati kerinduan masyarakat Rembang terhadap kesenian tradisional itu.

Advertisement

“Kalau tentang syarat peserta wajib orang Rembang, saya sangat setuju juga. Di masa pandemi ini semua merasakan dampaknya termasuk seniman Rembang, jadi kebijakan itu tentu akan sangat membantu para seniman lokal,” ungkap Andre.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif