Horog-horog Jajanan Khas Jepara, Bisa Jadi Pengganti Nasi

Solopos.com, JEPARA — Horog-horog merupakan salah satu makanan khas Kabupaten Jepara. Makanan jenis ini terbuat dari tepung pohon aren.

Berawal dari kisah masyarakat pribumi Jepara yang kesulitan mendapatkan nasi, horog-horog kini menjadi makanan tradisional Jepara yang masih banyak diminati.

Promosi BRI Group Berangkatkan 12.173 Orang Mudik Asyik Bersama BUMN 2024

Makanan ini sudah berkembang sejak masa kependudukan Jepang, di mana saat itu dilarang mengkonsumsi nasi.

Meskipun petani kala itu memanen padinya sendiri, berasnya tidak boleh dijual kepada warga. Sebagai gantinya, warga memakan ketela, jagung, umbi-umbian seperti talas dan gayong serta sagu.

Warga kemudian berinisiatif membuat makanan pengganti nasi yang mengandung karbohidrat. Di zaman Jepara kala itu banyak ditumbuhi pohon aren sehingga muncul ide membuat makanan horog-horog yang terbuat dari pohon aren.

Melansir dari jondang.jepara.go.id, Desa Jondang juga menjadi salah satu sentral horog-horog yang terkenal dikalangan masyarakat Jepara pada era dulu. Pemasarannya juga telah sampai pada Kecamatan Kalinyamat.

Di Desa Jondang sendiri terdapat kurang lebih ada 14 pembuat horog-horog. Bahan utama horog-horog adalah tepung dari pohon aren. Cara pengambilannya pun cukup unik, yaitu menggunakan sisir rambut sehingga teksturnya sedikit lebih kasar.

Sebelum dikonsumsi, tepung aren yang sudah dibersihkan perlu dikukus dahulu sampai matang, lalu didinginkan. Jika sudah matang, horog-horog bentuknya akan berupa butiran-butiran kecil seperti busa yang kenyal dengan rasa sedikit asin.

Bagi masyarakat Jepara, horog-horog adalah sumber karbohidrat masyarakat Jepara sebagai pengganti nasi atau lontong. Horog-horog umumnya dimakan bersama bakso, pecel, dan satai.

Selain itu, makanan khas Jepara ini dapat dimakan bersama taburan parutan kelapa dan sedikit gula pasir. Semakin tambah nikmat, horog-horog perlu disajikan menggunakan daun jati atau pisang.