SOLOPOS.COM - Wakil Ketua PHRI Jateng, Benk Mintosih. (Istimewa/Star Hotel Semarang)

Hotel-hotel di Semarang, para pelaku usahanya mendesak Pemkot Semarang mengeluarkan moratorium pembangunan hotel.

Semarangpos.com, SEMARANG – Sejumlah pelaku usaha perhotelan di Semarang mendesak agar Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang segera mengeluarkan moratorium pembangunan hotel. Desakan ini disuarakan menyusul semakin menjamurnya pembangunan hotel di Semarang, tapi tidak diimbangi tingkat okupansi yang tinggi.

Promosi BRI Kantor Cabang Sukoharjo Salurkan CSR Senilai Lebih dari Rp1 Miliar

Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) Jawa Tengah (Jateng), Benk Mintosih, menyebutkan saat ini sudah ada 58 hotel berbintang dan 60 hotel kelas biasa di Semarang. Jumlah itu terbilang sangat banyak mengingat rata-rata okupansi hotel di Semarang hanya berkisar di angka 50%.

“Kalau di rata-rata per 1,9 km di Semarang selalu ada hotel. Padahal okupansi hotel di Semarang masih rendah, yakni sekitar 50%. Nanti, kalau okupansinya sudah berada di atas 75%, bolehlah pembangunan hotel kembali digalakan. Kalau sekarang sebaiknya disetop dulu,” ujar Benk saat dijumpai Semarangpos.com di Star Hotel, Semarang, Jumat (14/7/2017).

Pria yang juga menjabat sebagai General Manager Star Hotel itu mengakui saat musim libur Lebaran 2017 kemarin okupansi hotel-hotel di Semarang cukup tinggi, yakni sekitar 95%-100%. Meski demikian, okupansi yang tinggi itu tidak diimbangi dengan masa tinggal atau length of stay (LOS) yang panjang. Rata-rata LOS di Semarang hanya berkisar di angka 1,2-1,7 hari.

“Yang bagus itu LOS-nya 2 hari. Kalau LOS-nya bisa diangka itu, Semarang sudah bisa dikatakan sebagai daerah destinasi. Kalau sekarang [LOS] baru di angka 1,2-1,7 hari, jadi memang sudah seharusnya jumlah hotel dibatasi,” imbuh Benk.

Benk menilai jika moratorium pembangunan hotel itu tak segera dikeluarkan akan banyak hotel-hotel di Semarang yang gulung tikar karena persaingan yang semakin sengit. Terlebih lagi dalam waktu dekat ini beberapa hotel baru dengan skala bintang bakal beroperasi di Semarang.

Hal senada juga diungkapkan Ketua DPD International Hotel General Manager (IHGM) Jateng, Bambang Pramusito, terkait pembatasan hotel di Semarang. Pria yang juga menjabat sebagai GM Hotel Pandanaran itu bahkan menilai sudah sejak dulu seharusnya Pemkot Semarang menerapkan moratorium pembangunan hotel.

“Seharusnya moratorium pembangunan hotel itu sudah diterapkan sejak dua tahun lalu. Jadi kalau sekarang diterapkan memang sudah wajib,” ujar Bambang.

Bambang mengaku sebelumnya sempat meminta kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang untuk mengeluarkan moratorium hotel. Namun, Disbudpar Kota Semarang tidak bisa mengeluarkan dengan dalih belum menerima permohonan resmi dari PHRI.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya