SOLOPOS.COM - Polisi dan tentara masih berada di Desa Wadas pada Sabtu (12/1/2022). (Twitter @Wadas_Melawan)

Solopos.com, PURWOREJO — Hubungan sosial antar-warga Desa Wadas di Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, belum sepenuhnya pulih. Hal ini disebabkan rencana penambangan batu andesit di Desa Wadas yang memicu konflik.

Sampai saat ini, warga desa terpecah menjadi dua kubu, pro dan kontra. Relasi sosial anar warga pun masih terpecah belah. Hal ini disampaikan Komisioner Komnas HAM RI, Beka Ulung Hapsara, Selasa (15/2/2022).

Promosi Cuan saat Ramadan, BRI Bagikan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

Lantas, berapakah jumlah penduduk Desa Wadas saat ini?

Baca juga: Quarry Andesit di Desa Wadas: 30 Bulan Dikeruk Tanpa Sisa?

Profil Penduduk Desa Wadas

Dikutip dari laman Badan Pusat Statistik (BPS), Rabu (16/2/2022), pada 2020 jumlah penduduk Wadas tercatat sebanyak 1.445 jiwa. Jumlah penduduk pria sekitar 771 jiwa. Sementara sisanya sekitar 748 jiwa adalah wanita. Mayoritas warga bekerja sebagai petani.

Sementara luas wilayahnya pada 2021 tercatat seluas 4,06 kilometer persegi. Jumlah ini porsinya hanya 4,32% dari luas keseluruhan wilayah Kecamatan Bener yang mencapai 94,04 kilometer persegi.

Sebagian wilayah di Desa Wadas adalah hutan dan perkebunan. Bahkan dalam berbagai laporan disebutkan bahwa Wadas adalah tanah surga yang mestinya dimanfaatkan untuk bercocok tanam. Hal ini tercatat dalam Peraturan Daerah Purworejo nomor 27 tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), yang menetapkan desa ini sebagai kawasan untuk perkebunan.

Bagi warga setempat, tanah tempat mereka lahir dan tumbuh selama ini memberikan penghidupan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan penduduk lokal sehari-hari.

“Alhamdulillah saya rasa sudah cukup. Penghasilan saya untuk makan satu bulan enggak habis” kata Ngatinah, salah satu petani lokal dari Desa Wadas dalam video dokumenter Wadas Waras di channel Youtube Watchdoc Documentary yang ditilik Solopos.com, Kamis (10/2/2022).

Baca juga: Konflik Desa Wadas: Tanah Ditambang, Kiamat Datang?

Proyek Tambang

Akan tetapi, ketentraman hidup warga Desa Wadas terusik dengan rencana penambangan batu andesit untuk mendukung proyek Bendungan Bener.

Bendungan raksasa itu pun membutuhkan material yang sangat banyak. Salah satunya batu andesit yang rencananya ditambang di lahan Desa Wadas seluas 64 hektare. Adapun lahan yang dibebaskan mencakup tujuh dusun, seluas 114 hektare.

Mayoritas warga yang bekerja sebagai petani menolak penambangan. Berbagai cara dilakukan warga untuk menyuarakan penolakan.

Mereka yakin proyek penambangan terbuka untuk mengeruk batu andesit itu merusak lingkungan dan masa depan. Hal inilah yang kemudian menjadi akar konflik hingga menimbulkan kericuhan di Desa Wadas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya