Jateng
Rabu, 29 Maret 2023 - 17:37 WIB

Hujan Deras, Jembatan Sepanjang 30 Meter di Bancak Semarang Ambrol

Hawin Alaina  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi jembatan yang ambrol di Dusun Jatisari, Desa Plumutan, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang. (Solopos.com/Hawin Alaina)

Solopos.com, UNGARAN — Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (Jateng), membuat jembatan penghubung antardusun di Desa Plumutan ambrol Selasa (28/3/2023) petang.

Jembatan yang menghubungkan Dusun Jatisari, Dusun Muningsari, dan Dusun Randusari, Desa Plumutan itu ambrol lantaran pondasi jembatan yang yang tergerus derasnya sungai.

Advertisement

Akibatnya jembatan sepanjang 30 meter dan lebar 3 meter itu tidak bisa dilewati warga. Warga yang mengendarai sepeda motor beralih menggunakan jembatan darurat yang ada di sampingnya. Sementara akses untuk kendaraan roda empat tiga dusun tersebut tertutup total.

Kepala Desa Plumutan, Suji Haryanto, mengatakan bahwa pada Selasa (28/3/2023) sore terjadi hujan lebat mengakibatkan air sungai di Dusun Jatisari meluap. Akibat sungai tersebut meluap dan kondisi jembatan yang buruk serta pondasi jembatan tergerus luapan air sungai membuat jembatan tersebut ambrol.

“Sebelum amblas, jembatan tersebut masih bisa dilalui oleh kendaraan roda empat yang bermuatan sedang. Kalau muatan berat meman sudah tidak bisa lewat karena rawan,” ujar Suji kepada Solopos.com, Rabu (29/3/2023).

Advertisement

Suji menyebut sebenarnya tahun ini, jembatan tersebut akan direnovasi oleh Pemkab Semarang namun ambrol terlebih dahulu sehingga jembatan tersebut harus segera di perbaiki.

Diakuinya jembatan tersebut sebelumnya juga sudah rusak pada tahun 2019 lalu, namun masih bisa untuk dilewati kendaraan roda empat.

“Rencana di tahun ini akan dibangun oleh Pemkab Semarang, namun sudah amblas terlebih dahulu. Dengan adanya ambrolnya jembatan Jatisari ini, semoga nanti bisa segera dibangun kembali oleh pihak Pemkab Semarang,” harapnya.

Advertisement

Dikatakan kepala desa, sebetulnya ada jalan pintas yang dapat dilalui oleh warga yang mengendarai mobil. Namun jalan tersebut memiliki jarak tempuh sepanjang 12 km dan harus berputar terlebih dahulu ke wilayah Kabupaten Boyolali. Tetapi saat ini jalan pintas tersebut juga masih belum bisa dilalui karena dalam proses pengecoran jalan.

“Tiga dusun yakni Dusun Jatisari, Dusun Muningsari, dan Dusun Randusari mulai hari ini terisolir akses jalan terutama kendaraan roda empat,” ungkapnya.

Jembatan dengan panjang 30 meter dan lebat 3 meter ini merupakan akses utama para warga. Kondisi jembatan yang sudah putus total berdampak bagi masyarakat baik terkait dengan perekonomian, pelayanan masyarakat, pelayanan akses sekolah dan sebagainya menjadi tersendat.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif