SOLOPOS.COM - Ilustrasi hujan es (Dok. Solopos.com)

Solopos.com, SEMARANG — Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang atau Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jawa Tengah (Jateng) melaporkan terjadinya fenomena alam berupa hujan es di sejumlah wilayah di Jateng, Senin (28/3/2022) sore,

Berdasarkan data BMKG Jateng sejumlah daerah yang dilanda hujan es itu antara lain Kabupaten Temanggung, tepatnya di wilayah Kecamatan Bansari dan Kecamatan Kledung, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang; Kecamatan Magelang Selatan, Kota Magelang, dan Kecamatan Eromoko, Kabupaten Wonogiri.

Promosi BRI Dipercaya Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2024

Hujan es itu terjadi pada pukul 13.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB. Butiran es muncul bersamaan dengan hujan deras yang disertai dengan angin kencang.

Baca juga: Kenapa Hujan Es Bisa Terjadi di Indonesia, Ini Penjelasannya

Kepala Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Sutikno, dalam keterangan tertulisnya menyebutkan adanya hujan es itu disebabkan adanya awan cumulonimbus di wilayah Kabupaten Temanggung, Kota Magelang, Kabupaten Magelang, dan Kabupaten Wonogiri.

“Adanya sirkulasi siklonik di Samudra Hindia barat daya Pulau Jawa yang menyebabkan adanya daerah konvergensi memanjang di sebelah barat Pulau Sumatra hingga Pulau Jawa. Hal itu menyebabkan peningkatan pembentukan awan cumulonimbus dengan ptensi hujan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang di wilayah Jateng. Awan cumulonimbus terbentuk di sekitar wilayah Kabupaten Temanggung, Kabupaten dan Kota Magelang, serta Kabupaten Wonogiri,” ujar Sutikno.

Sutikno mengatakan akibat cuaca ekstrem tersebut sejumlah pohon tumbang hingga merusak atap rumah milik warga. BMKG Jateng menyebut cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih berpotensi terjadi di seluruh wilayah Jateng pada bulan Maret ini, terutama di wilayah selatan.

Baca juga: Siap-Siap! 6 Daerah di Jateng Siaga Cuaca Ekstrem Akhir Pekan Ini

“Kepada masyarakat dan instansi terkait agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem berupa hujan deras disertai angin kencang dan kilat, serta hujan es. Potensi ini terjadi pada saat masa pancaroba pada bulan Maret hingga April 2022. Khusus untuk daerah dengan topografi curam, bergunung, tebing, atau rawan longsor dan banjir agar tetap waspada, terutama jika hujan dengan intensitas lebat terjadi selama lebih dari satu jam,” jelas Sutikno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya