SOLOPOS.COM - Ilustrasi hukuman mati (JIBI/Solopos/Dok.)

Ilustrasi hukuman mati (Dok/JIBI)

Ilustrasi hukuman mati (Dok/JIBI)

Hukuman mati TKI mengundang reaksi para mahasiswa yang tergabung dalam  Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Kota Semarang. Mereka menuntut pemerintah lebih serius lindungi TKI

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

 

Kanalsemarang.com, SEMARANG – Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Kota Semarang menggelar demontrasi mendesak perlindungan tenaga kerja wanita (TKW) di luar negeri melalui pengetatan regulasi.

“Kami mendesak pemerintah lebih serius dalam menjalankan regulasi untuk melindungi para TKW,” kata koordinastor aksi Najla Annisa, di sela demonstrasi KAMMI di kawasan Tugu Muda Semarang seperti dikutip Antara, Selasa (21/4/2015).

Menurut dia, perlindungan pada TKW yang merupakan pejuang devisa itu perlu diperhatikan serius oleh pemerintah, apalagi pada momentum Hari Kartini yang diperingati masyarakat Indonesia setiap 21 April.

Menandai peringatan Hari Hartini yang melambangkan lepasnya perempuan Indonesia dari belenggu pola pikir penjajah, kata dia, Indonesia ternyata “kecolongan” atas dihukum matinya dua “Kartini” di luar negeri.

Ia mengungkapkan eksekusi mati terhadap dua tenaga kerja Indonesia (TKI), yakni Siti Zaenab dan Karni di Arab Saudi beberapa waktu lalu benar-benar menyisakan luka mendalam bagi segenap komponen bangsa.

“Didapati data bahwa 80 persen masalah TKI sebenarnya mencuat sejak masih berada di Indonesia. Artinya, peristiwa hukuman mati dan lain sebagainya bisa dihindari sejak awal jika pemerintah tegas,” katanya.

Namun, kata dia, kenyataannya pemerintah belum optimal dalam menjalankan regulasi terkait pengiriman TKI ke luar negeri, termasuk perlindungan sehingga peristiwa eksekusi mati TKI kembali terulang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya