Jateng
Rabu, 3 Maret 2021 - 21:45 WIB

HUT Grobogan, Pandemi Membatasi Tradisi Boyong Grobog

Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Prosesi boyong grobog sehari sebelum HUT ke-295 Grobogan dilaksanakan sederhana, Rabu (3/3/2021) (Solopos.com/Arif Fajar Setiadi)

Solopos.com, PURWODADI -- Kemeriahan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-295 Kabupaten Grobogan, tak seperti tahun-tahun sebelumnya. Prosesi boyong grobog yang biasanya dilaksanakan meriah, karena pandemi dilakukan sederhana, Rabu (3/3/2021)

Bahkan tradisi boyong grobog yang menandai perpindahan ibukota dari Grobogan ke Purwodadi yang digelar sehari sebelum HUT Grobogan 4 Maret, tak lagi semeriah sebelum ada pandemi.

Advertisement

Tak ada lagi masyarakat yang berjejer di tepi jalan menyaksikan prosesi boyong grobog dari Kelurahan Grobogan ke pendopo kabupaten. Iring-iringan kereta kuda yang dinaiki Bupati Grobogan tak lagi terlihat melintasi jalan raya. Rombongan pembawa grobog dan pusaka pun tak tampak.

Kendati demikian, acara kirab boyong grobog tetap dimulai dari kantor Kelurahan/Kecamatan Grobogan, ke pendapa kabupaten di Purwodadi. Hanya saja, kirab kali ini tidak ad airing-iringan kereta kuda karena menggunakan mobil.

Advertisement

Kendati demikian, acara kirab boyong grobog tetap dimulai dari kantor Kelurahan/Kecamatan Grobogan, ke pendapa kabupaten di Purwodadi. Hanya saja, kirab kali ini tidak ad airing-iringan kereta kuda karena menggunakan mobil.

Ada empat mobil yang melaksanakan kirab. Mobil paling depan dinaiki Bupati Grobogan Sri Sumarni. Sedangkan mobil di belakangnya berisi grobog, keris, serta bendera dan benda-benda bersejarah serta pengiring.

Baca jugaKisah Cinta Gibran - Selvi: Ketemu di Solo, Bersemi di Negeri Singa

Advertisement

Karena pandemi, menurut Bupati Grobogan Sri Sumarni, beragam acara yang biasanya mengawali kemeriahan HUT Kabupaten Grobogan harus ditiadakan. Hal ini untuk mengindari terjadinya kerumunan sebagai upaya pencegahan penularan Covid-19.

"Namun tradisi boyong grobog tetap kita laksanakan. Karena ini menghormati para pendahulu sebagai pendiri Kabupaten Grobogan. Tentu dengan penerapan protokol kesehatan," kata Bupati Sri Sumarni.

Baca jugaAlhamdulillah, Pasien Covid-19 Sembuh di Grobogan Pada Februari Tinggi

Advertisement

Diinapkan Semalam

Bupati Grobogan Sri Sumarni menyerahkan potongan tumpeng ke Ketua DPRD Agus Siswanto. (Solopos.com/Arif Fajar Setiadi)

Grobog dan benda pusaka lainnya pun hanya diiring dari depan pendapa Kabupaten Grobogan menuju ke dalam. Kemudian grobog diserahkan kepada Sekda Grobogan Moh Sumarsono untuk selanjutnya diletakkan selama satu malam. Nantinya setelah upacara HUT Grobogan pada Kamis 4 Maret, grobog dan benda pusaka akan dikembalikan ke Kelurahan Grobogan.

Prosesi boyong grobog setelah pembacaan doa, kemudian diakhiri dengan pemotongan tumpeng oleh Bupati Sri Sumarni. Potongan tumpeng diserahkan oleh Bupati kepada Ketua DPRD Grobogan Agus Siswanto.

“Mari kita berdoa semoga Covid-19 segera berakhir. Momentum hari jadi ini juga bisa dijadikan sarana untuk berbenah. Khususnya, dalam memberikan pelayanan pada masyarakat,” ujar Sri Sumarni.

Advertisement

 

 

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif