Solopos.com, KUDUS — Pusat perbelanjaan besar di Kabupaten Kudus ditutup sementara mulai Selasa (31/3/2020). Meskipun Ramayana dan Matahari Departemen Store di kompleks Kudus Extension Mall tutup, namun Hypermart tetap melayani pelanggan.
Penutupan dua departemen store tersebut dilakukan dengan dalih mendukung upaya pemerintah meminimalisasi persebaran virus corona jenis baru (covid-19) di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Sejauh ini belum ada keluhan atas penutupan tempat usaha itu.
Promosi Program Pemberdayaan BRI Bikin Peternakan Ayam di Surabaya Ini Berkembang
Manajer Mal Ramayana Kudus Moh. Ali Mas’ad mengatakan pihaknya akan menutup gerai hingga 17 April 2020 mendatang. Namun bisa saja, katanya, gerainya buka lebih awal jika keadaan dirasa mulai stabil.
Salatiga Nyaris Rata Disemprot Disinfektan
“Jika memang sudah stabil maka bisa kami buka kembali meski belum sampai batas akhir tutup. Stok Lebaran kami juga sudah siap,” ucapnya, Selasa (31/3/2020).
Ali mengaku sudah menginstruksikan para karyawan untuk membersihkan gerai serta mengecek kondisi barang maupun ruangan. Langkah itu dinilai perlu mengingat gerai mereka akan ditinggal dalam waktu yang cukup lama.
“Hari ini bersih-bersih saja,” lanjutnya.
Pasien Positif Covid-19 Purwokerto Meninggal setelah Rapat di Solo
Ia juga mengaku tetap memerintahkan petugas keamanan untuk tetap menjaga gerai selama 24 jam secara bergantian. Staf gerai juga akan diatur jadwalnya untuk mengontrol kondisi dalam gerai.
Ali mengaku jumlah hari selama libur itu dianggap cuti. Karenanya, jumlah hari libur itu akan dipotong dari hak cuti masing-masing pegawainya. “Karyawan selama libur kami harapkan tetap di rumah,” tekannya.
Pangkas Jam Operasional
Di sisi lain, pihak Hypermart Kudus masih akan membuka gerai. Meski demikian, jam operasional hypermarket itu akan dipadatkan, yakni Senin sampai Kamis buka pukul 11.00 WIB hingga 20.00 WIB. Sementara itu, Jumat sampai Minggu buka pukul 11.00 WIB dan tutup pukul 21.00 WIB.
1.000 Nasi Kotak Dibagikan Pemprov Jateng ke Ojek Daring, Ini Tujuannya…
”Kami atur jam bukanya saja, karena kami jual sembako,” ucap Departement Manager Food dan Drink Agus Sri H.
Terkait imbas teror virus corona, Agus mengatakan pengunjungnya memang tidak terlalu ramai selama musim covid-19. Namun dari segi transaksi penjualan diakuinya tercatat ada kenaikan. Terutama pada komoditas-komoditas sekunder dan primer. “Seperti sabun dan sembako,” lanjutnya.
Namun untuk pembelian sembako, kata Agus, pihak pasar modern itu memberlakukan pembatasan. Bahkan meskipun fenomena borong bahan pokok seperti gula,beras, telur, dan minyak belum tampak terjadi di gerainya tersebut.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
