SOLOPOS.COM - Suasana rumah duka korban pengeroyokan di depan Puskesmas Rowosari, Minggu (23/7/2023). (Solopos.com-Adhik Kurniawan)

Solopos.com, SEMARANG — Korban pengeroyokan di depan Puskesmas Rowosari, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Minggu (23/7/2023), ternyata seorang duda beranak satu. Akibat peristiwa tragis yang menimpa korban, anak korban pun kini berstatus yatim.

Korban berinisial EAA, 27, warga Kelurahan Sendangmulyo, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang. Korban meninggal dunia setelah mengalami luka tusukan di sekujur tubuh akibat penganiayaan atau pengeroyokan oleh sejumlah orang yang tidak dikenal.

Promosi Kirana Plus, Asuransi Proteksi Jiwa Inovasi Layanan Terbaru BRI dan BRI Life

Teman karib korban, A, 28, menuturkan korban sehari-hari bekerja sebagai pekerja bangunan. Korban juga merupakan anak pertama dari tiga bersaudara.

“Terus dia [hidup] enggak sendiri. Sudah menikah, tapi sekarang statusnya duda, sudah ada anak satu. Anaknya masih kecil, sekitar [anak] TK [taman kanak-kanak],” ujar A saat dijumpai Solopos.com di rumah duka, Minggu sore.

Saat ini jenazah korban masih berada di RSUD KRMT Wongsonegoro atau yang populer dengan sebutan RS Ketileng Semarang. Rencana, jenazah korban akan dikebumikan seusai diautopsi.

Sementara terkait kronologi kejadian, A mengaku korban sebenarnya tidak tahu menahu permasalah terkait pengeroyokan tersebut. Awalnya korban bersama teman-temannya tengah asyik nongkrong di Taman Meteseh.

Namun, tiba-tiba datang belasan orang tak dikenal dengan mengendarai sepeda motor. Orang-orang itu lantas menanyakan keberadaan seseorang yang hingga kini identitasnya belum diketahui.

“Mereka datang mencari orang lain. Korban [EAA] maju dan bilang kalau orang yang dicari enggak ada di situ, atau mau dianterin? Eh, tiba-tiba malah dikeroyok,” jelasnya.

Aksi pengeroyokan itu pun membuat teman-teman korban yang tengah berkumpul bubar karena para pelaku membawa senjata tajam. Namun, pelaku tidak menghentikan aksi kekerasannya dan justru melampiaskan kemarahan kepada korban.

Korban yang menjadi sasaran pengeroyokan pun sempat melarikan diri hingga akhirnya terjatuh di depan Puskesmas Rowosari.

Disinggung siapakah sosok yang dicari gerombolan pengeroyok itu, A tidak mengaku. Ia menyatakan tidak mengetahui siapakah sosok yang dicari gerombolan pengeroyok itu maupun persoalan apa yang berujung kematian korban.

“Enggak tahu siapa yang dicari, masalahnya juga apa. Soalnya saat ditanya [korban] enggak jawab dan malah mengeroyok,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya