Jateng
Minggu, 5 Oktober 2014 - 21:10 WIB

IDULADHA 2014 : Di Purwokerto, Daging Sapi Mengandung Cacing Hati Tidak Ikut Dibagikan

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Kanalsemarang.com, PURWOKERTO – Petugas Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Mersi, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menemukan cacing hati (Fasciola hepatica) pada hewan kurban yang dipotong di tempat itu, Minggu (5/10/2014).

Dari pantauan di RPH Mersi, cacing hati tersebut ditemukan petugas yang melakukan pemeriksaan post mortem terhadap sapi kurban yang telah disembelih.

Advertisement

Hati sapi yang terinfeksi cacing itu selanjutnya dipisahkan dari daging agar tidak dikonsumsi karena dapat mengakibatkan penyakit pada manusia seperti mual dan muntah-muntah.

Kepala RPH Mersi Juwondo mengatakan bahwa berdasarkan pendataan sementara, cacing hati itu ditemukan pada dua ekor sapi dari sepuluh ekor sapi kurban yang akan dipotong di tempat itu.

“Hari ini ada sepuluh ekor sapi dan empat ekor kambing yang akan dipotong di RPH Mersi. Besok [Senin] masih ada lagi,” jelasnya seperti dikutip Antara.

Advertisement

Sebelum dipotong, kata dia, pihaknya telah memeriksa kesehatan hewan-hewan kurban itu secara “ante mortem” dan secara umum diketahui dalam kondisi sehat.

Akan tetapi setelah dipotong, lanjut dia, pihaknya menemukan sapi yang terinfeksi cacing hati.

Oleh karena itu, pihaknya segera memisahkan hati yang terserang cacing tersebut agar tidak tercampur dengan daging yang akan dibagikan oleh para pemilik hewan kurban.

Advertisement

Menurut dia, hati yang terserang cacing itu berbahaya jika dikonsumsi manusia karena dapat menimbulkan penyakit.

“Hati yang terinfeksi cacing akan kami musnahkan karena tidak boleh dikonsumsi manusia,” katanya.

Saat memantau pelaksanaan pemotongan hewan kurban di RPH Mersi, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Dinnakkan) Banyumas Sugiyatno mengatakan bahwa pihaknya mengerahkan sebanyak 50 petugas kesehatan hewan untuk memeriksa ternak kurban sebelum (ante mortem) maupun setelah pemotongan (post mortem).

Berdasarkan hasil pemeriksaan ante mortem, kata dia, kondisi hewan kurban di Banyumas secara umum dalam keadaan sehat.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif