SOLOPOS.COM - Mendekati Iduladha peternak dan warga mulai menjual sapi dan kambing untuk kurban di Pasar Hewan Pengasih, Jumat (19/9/2014). (JIBI/Harian Jogja/Holy Kartika N.S)

Mendekati Iduladha peternak dan warga mulai menjual sapi dan kambing untuk kurban di Pasar Hewan Pengasih, Jumat (19/9/2014). (JIBI/Harian Jogja/Holy Kartika N.S)

Ilustrasi hewan kurban. (JIBI/Harian Jogja/Holy Kartika N.S)

Kanalsemarang.com, SEMARANG – Dinas Pertanian Kota Semarang semakin mengintensifkan pemeriksaan hewan kurban di berbagai tempat penjualan hewan menjelang perayaan Hari Raya Iduladha 2014.

Promosi BRI Sukses Jual SBN SR020 hingga Tembus Rp1,5 Triliun

“Kami terjunkan setidaknya 40 petugas yang kami sebar di 16 kecamatan untuk memantau tempat-tempat penjualan hewan kurban,” kata Kepala Distan Kota Semarang Rusdiana seperti dikutip Antara, Rabu (1/10/2014).

Menurut dia, para petugas pemantau itu akan terus berkeliling di tempat-tempat penjualan hewan kurban di masing-masing kecamatan untuk memantau kesehatan hewan kurban yang diperjualbelikan.

Ia menegaskan hewan kurban yang diperjualbelikan harus dilengkapi dengan surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) dari daerah asal sebagai jaminan atas kesehatan hewan yang diperjualbelikan.

“Dari pemantauan yang kami lakukan, semua pedagang sudah paham dan melengkapi hewan kurban yang dijualnya dengan SKKH. Namun, ada juga pedagang yang baru dan belum melengkapi dengan SKKH,” katanya.

Dalam pemantauan dan pengawasan hewan-hewan kurban itu, kata dia, petugas juga akan melakukan sosialiasi, terutama kepada para pedagang yang baru terkait pentingnya melengkapi dengan SKKH.

“Sejauh ini, kami sudah menemukan beberapa hewan yang diperjualbelikan ternyata belum cukup umur, kemudian ada juga hewan yang stress. Mungkin pengaruh dari pengiriman yang membuat stress,” katanya.

Untuk hewan yang masih belum dewasa, kata dia, pihaknya melarang untuk diperjual belikan, sementara untuk hewan-hewan yang terkena penyakit berat, seperti anthrax sejauh ini belum ditemukan.

“Kalau untuk penyakit cacing hati memang tidak bisa dilihat secara kasat mata. Nanti, terlihat kalau hewan sudah disembelih. Karena itu, kami terjunkan petugas saat penyembelihan,” katanya.

Meski demikian, kata Rusdiana, sudah ada imbauan agar hewan kurban yang akan diperjual-belikan sekitar tiga bulan sebelumnya harus diberi obat cacing hati untuk mencegah berkembangnya cacing hati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya