SOLOPOS.COM - Bupati Sri Sumarni (ketiga dari kiri) didampingi Kepala Disperindag (kiri) dan Wakil Ketua DPRD Grobogan berdialog dengan pedagang cabai di Pasar Induk Purwodadi, Kamis (8/9/2022). (Solopos/Arif Fajar S)

Solopos.com, PURWODADI — Forkompimda Grobogan melakukan pemantauan harga di Pasar Induk Purwodadi pasca kenaikan harga BBM Subsidi, Kamis (8/9/2022). Sejumlah barang mengalami kenaikan harga.

Bupati Grobogan Sri Sumarni didampingi Kepala Disperindag Grobogan Pradana Setyawan dan Wakil Ketua DPRD Moch. Fatah menyempatkan berdialog dengan beberapa pedagang di pasar.

Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini

Saat mendatangi pedagang beras di salah satu kios di Pasar Induk Purwodadi, Bupati Sri Sumarni mendengar penjelasan pedagang yang mengatakan ada kenaikkan harga beras.

“Apa ada kenaikan harga [beras] setelah harga BBM subsidi naik,” tanya Bupati Sri kepada pedagang.

“Ada bu, kenaikkannya antara Rp200 hingga Rp400 per kilogram untuk beras biasa. Sedangkan untuk beras kualitas super kenaikan harganya bisa mencapai Rp1.000 per kilogramnya,” ujar pedagang.

Baca juga: Ada 3,2 Juta Keluarga di Jateng Terima BLT BBM, Terbanyak di Daerah Ini

Ikut pula dalam peninjauan, Dandim 0717/Grobogan Letkol Arh Muda Setyawan, Kajari Grobogan Iqbal, Kepala Dinas Pertanian, serta sejumlah kepala dinas terkait dan perwakilan dari Polres Grobogan.

Tak hanya berhenti di pedagang beras Bupati didampingi Kepala Disperindag dan rombongan mendatangi pedagang cabai di sisi barat Pasar Induk Purwodadi.

Ketika ditanyakan harga cabai, Bupati kaget ketika mengetahui harga cabai keriting kenaikkannya hampir 100 persen. Di mana harga semula Rp45.000 per kilogram naik menjadi Rp80.000 per kilogram.

“Iya kenaikkannya cukup tinggi untuk harga cabai kriting, karena pasokannya dari luar daerah. Sehingga butuh biaya transportasi juga,” kata Bupati.

Baca juga: Kejari Grobogan Lakukan Pengawasan Kegiatan Pembangunan Desa

Menurut Bupati kendati ada kenaikkan harga cabai keriting cukup tinggi, namun cabai rawit hijau stabil. Karena tidak dipasok dari luar daerah, namun dari petani cabai lokal Grobogan.

Selain meninjau pasar, untuk memantau perkembangan pasca kenaikan harga BBM subsidi di Grobogan, Bupati bersama rombongan juga memantau SPBU Nglejok.

Ada antrian sepeda motor cukup panjang di mesin pengisian bensin Pertalite. Hal ini karena pihak SPBU hanya membuka satu mesin saja dan melakukan pendataan.

“Untuk antrian sepeda motor, kita sudah meminta pengelola SPBU untuk membuka lebih dari satu mesin pengisian. Namun secara stok baik itu BBM maupun kebutuhan pokok, di Grobogan masih aman,” jelas Bupati Sri.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya