Jateng
Rabu, 3 Januari 2024 - 12:26 WIB

Imbas Temuan di Klaten, Dinkes Jateng bakal Imunisasi Polio Massal di 35 Daerah

Taufiq Sidik Prakoso  /  Adhik Kurniawan  /  Mariyana Ricky P.D  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Indonesia Bebas Polio. (Kemenkes)

Solopos.com, SEMARANG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) bakal melakukan Sub PIN atau imunisasi Polio serentak atau massal di 35 kabupaten/kota pada awal 2024 atau Januari ini. Langkah tersebut diambil seusai adanya temuan satu kasus positif polio di Kecamatan Manisrenggo, Kabupaten Klaten.

Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Jateng, Irma Makiah, mengatakan Sub PIN Polio merupakan pekan pemberian imunisasi polio. 

Advertisement

Tujuannya tak lain untuk mencegah dan memutus rantai virus penyakit polio yang mengakibatkan lumpuh layu pada anak.

“Iya, di Jateng hanya satu di Klaten itu saja (temuan kasus polio). Pencegahannya nanti sesuai SOP (standar operasional prosedur). Meski hanya satu kasus di satu daerah, tapi semua (kabupaten/kota) harus diulang (imunisasi) serentak tanpa lihat status vaksinasi sebelumnya. Karena bagaimanapun kan, si anak (positif) juga sempat jalan kemana-mana,” kata Irma kepada Solopos.com, Selasa (3/1/2024).

Advertisement

“Iya, di Jateng hanya satu di Klaten itu saja (temuan kasus polio). Pencegahannya nanti sesuai SOP (standar operasional prosedur). Meski hanya satu kasus di satu daerah, tapi semua (kabupaten/kota) harus diulang (imunisasi) serentak tanpa lihat status vaksinasi sebelumnya. Karena bagaimanapun kan, si anak (positif) juga sempat jalan kemana-mana,” kata Irma kepada Solopos.com, Selasa (3/1/2024).

Kendati bakal melakukan Sub Pin Polio serentak, Dinkes Jateng saat ini masih melakukan koordinasi lebih lanjut dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). 

Oleh sebab itu, pekan pemberian imunisasi polio serentak se-Jateng ini rencananya baru akan dilakukan sekitar pekan ke-3 Januari.

Advertisement

Sasaran Masih Dibahas

Saat ditanya berapa kebutuhan se-Jateng, Irma belum bisa menyampaikan besaran angka secara pasti. Sebab saat ini, pihaknya masih melakukan perencanaan mikro.

“Belum bisa kasih data ya, takut salah, masih perencanaan jumlah sasaran. Ini juga masih koordinasi logistik dengan Kemenskes. Namun untuk jenisnya nanti nOPV2 (Novel Oral Poliomyelitis Vaccine),” bebernya.

Advertisement

Menyikapi temuan kasus polio di Klaten, Irma kembali mengingatkan agar masyarakat kembali menegakkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Tak hanya itu, ia meminta kepada setiap orang tua untuk melakukan imunisasi kepada anaknya sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

“Jangan lupa ajak anak imunisasi di Pukesmas. Patuhi jadwal. Karena itu paling penting untuk mencegah penyakit itu (polio),” pintanya.

Diberitakan sebelumnya, anak perempuan berumur enam tahun yang terjangkit polio di Klaten saat ini kondisinya terus membaik. Anak perempuan itu mengalami gejala polio sepulang dari bepergian ke Sampang, Jawa Timur (Jatim).

Advertisement

Empat hari setelah kembali ke Klaten, anak tersebut tiba-tiba demam. Setelah demam turun, anak itu mengalami penurunan kekuatan pada kakinya atau kelumpuhan. Akhirnya anak tersebut dibawa ke RSUP dr Sardjito Yogyakarta.

“Pada 20 Desember 2023, keluar hasil uji laboratorium biofarma dan dinyatakan positif ada virus polio,” jelas Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinkes Klaten, Anggit Budiarto.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif