Jateng
Jumat, 13 Mei 2016 - 03:50 WIB

IMPOR SAPI : Konsumsi Daging Sapi Tinggi, Indonesia Butuh Impor 600.000 Sapi/Tahun

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi sapi impor asal Australia (JIBI/Solopos/Dok.)

Impor sapi masih harus dilakukan Indonesia demi memenuhi tingginya konsumsi daging sapi.

Semarangpos.com, SEMARANG — Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) menyatakan negeri ini masih membutuhkan 600.000 ekor sapi impor menyusul tingginya konsumsi daging sapi di dalam negeri.

Advertisement

“Memang sekarang ini kebutuhan daging di dalam negeri sangat tinggi seiring dengan kebutuhan masyarakat Indonesia akan gizi yang baik,” kata Ketua Bidang III PPSKI Bambang WHEP di Semarang, Kamis (12/5/2016).

Berdasarkan data PPSKI, saat ini, kebutuhan daging sapi secara nasional mencapai 300.000 ton/tahun. Dengan total kebutuhan tersebut ketersediaan ternak sapi di Indonesia tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat setiap tahunnya.

Saat ini, jumlah sapi di Indonesia mencapai 14 juta ekor dengan jumlah peternak sebanyak lima juta orang. Dengan ketersediaan tersebut, Indonesia masih harus mengimpor 600.000 ekor sapi setiap tahunnya.

Advertisement

“Impor masih perlu dilakukan karena tidak semua sapi yang ada ini siap dipotong dan dikonsumsi. Ada yang khusus untuk dikembangbiakkan,” katanya.

Selain itu, tidak semua peternak sapi ini adalah peternak komersial yang fokus melakukan ternak untuk konsumsi masyarakat. “Dari data kami, jumlah peternak komersial di Indonesia tidak lebih dari 5% dari total 5 juta peternak tadi,” katanya.

Oleh karena itu, impor dirasa masih perlu dilakukan. Meski demikian, pihaknya meminta kepada Pemerintah agar impor dilakukan secara hati-hati. Salah satu yang harus diperhatikan adalah tidak mengimpor sapi dari negara yang belum bebas penyakit mulut dan kuku (PMK) seperti India.

Advertisement

“Pada dasarnya jangan sampai impor ini justru merugikan peternak,” katanya.

Menurut dia, pemerintah tetap harus menjaga minat masyarakat untuk mau beternak sapi dan kerbau. Salah satu upayanya adalah impor tidak langsung digelontorkan begitu saja. “Kalau impor digelontorkan terus bisa-bisa menurunkan minat peternak untuk beternak sapi,” katanya.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif