Jateng
Kamis, 10 Maret 2022 - 11:51 WIB

Indahnya Desa Ketenger Baturraden, Wisata Ala Swiss di Banyumas

Yesaya Wisnu  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Desa Wisata Ketenger (Instagram/@banyumas24jam)

Solopos.com, BANYUMAS — Liburan ke Eropa, salah satunya mengunjungi Swiss yang dikenal dengan panorama alam khas pedesaan menjadi impian banyak orang. Tapi tak perlu jauh-jauh, Anda bisa menikmati wisata seperti di Swiss dengan berkunjung ke Desa Wisata Ketenger, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Seperti diketahui, Swiss adalah negara di Eropa yang secara geografis berada di antara tengah, barat, dan selatan. Kondisi geografis ini membuat Swiss menjadi negara landlocked atau negara yang terkunci dengan negara-negara tetangga sekitarnya.

Advertisement

Baca juga: Asale Bumiayu, Bumine Wong Ayu yang Siap Berpisah dari Brebes

Meski tidak memiliki laut, potensi wisata Swiss lebih menonjolkan pada suasana alam khas pedesaan yang identik dengan pemandangan pepohonan yang asri, latar Pegunungan Alpen yang puncaknya diselimuti salju dan aliran sungai yang jernih.

Advertisement

Meski tidak memiliki laut, potensi wisata Swiss lebih menonjolkan pada suasana alam khas pedesaan yang identik dengan pemandangan pepohonan yang asri, latar Pegunungan Alpen yang puncaknya diselimuti salju dan aliran sungai yang jernih.

Akan tetapi untuk menikmati panorama itu Anda tidak perlu jauh-jauh ke Swiss, karena konsep tersebut sudah ada di desa wisata kawasan Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Desa wisata tersebut dinamakan Desa Wisata Ketenger yang berlokasi di lereng Gunung Slamet, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas.

Ilustrasi Desa di Swiss (Instagram/@saltysoulsurfer)

Baca juga: Ketan Gudig Khas Temanggung, Kuliner Nyentrik Tapi Laziz

Advertisement

Selain menikmati pemandangan alam khas pedesaan seperti di Swiss, pengujung juga dapat menikmati beberapa kesenian tradisional, seperti kesenian ebeg atau kuda lumping di Desa Wisata Ketenger. Kesenian ini merupakan atraksi menunggang kuda mainan yang terbuat dari anyaman bambu.

Selain itu, desa wisata ini juga menyimpan situs-situs peninggalan zaman kolonial berupa rel lori yang pernah digunakan sebagai pengangkut hasil hutan zaman pemerintahan Hindia Belanda. Lokasi desa wisata ini hanya memakan waktu 45 menit perjalanan dari Kota Purwokerto, pusat Kabupaten Banyumas.

Curug Bayan, salah satu curug yang mengalir di Desa Wisata Ketenger (Instagram/@curug_bayan)

Baca juga: Mitos Nikah Langgeng di Waduk Malahayu Tinggalan Belanda di Brebes

Advertisement

Rute perjalanan menuju Desa Wisata Ketenger bisa melalui jalan raya Padamara, hingga bertemu tugu pertigaan, kemudian belok kanan. Setelah bertemu pertigaan besar Pabuaran, belok kanan menuju Baturraden. Sebelum tanjakan ke Terminal Baturraden ada gapura di sisi kiri jalan dan nantinya akan bertemu Desa Ketenger.

Untuk masuk di kawasan Desa Wisata Ketenger ini, pengunjung hanya membayar tiket masuk sebesar Rp5.000 per orang saja. Namun harga tiket tersebut belum termasuk akses masuk ke kawasan curug yang ada di sekitar desa wisata. Pengunjung masih harus membayar tiket masuk curug mulai dari Rp7.000 per orang.

Sedangkan untuk jam operasional, Desa Wisata Ketenger ini buka setiap hari dari jam 07.00 WIB hingga 18.00 WIB. Disediakan juga tempat-tempat penginapan bagi pengunjung yang ingin menikmati suasana malam dan subuh di Desa Ketenger yang tentunya akan menawarkan panorama alam yang lebih indah dan menarik lagi, salah satunya adalah pemadangan matahari terbit atau sunrise.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif