SOLOPOS.COM - Ilustrasi aktivitas pekerja industri tekstil (JIBI/Solopos/Dok.)

Industri pertekstilan Jateng mengalami stagnasi menjelang akhir tahun 2016 ini.

Semarangpos.com, SEMARANG — Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Kota Semarang mengakui produksi industri tekstil di Jawa Tengah tidak meningkat menjelang akhir tahun 2016 ini. “Produksi stagnan, tidak ada peningkatan sama sekali,” kata Ketua API Kota Semarang Agung Wahono di Kota Semarang, Selasa (22/11/2016).

Promosi Oleh-oleh Keripik Tempe Rohani Malang Sukses Berkembang Berkat Pinjaman BRI

Padahal, biasanya jelang akhir tahun selalu ada kenaikan produksi antara 5%-6%. Bahkan, peningkatan produksi ini mulai terasa saat 3-4 bulan sebelum akhir tahun. “Biasanya permintaan pasar yang mengalami peningkatan dari Amerika Serikat dan Eropa, kebutuhan mereka akan tekstil meningkat karena untuk menyambut Natal,” katanya.

Dikatakan, tidak meningkatnya produksi kali ini karena dampak dari kondisi ekonomi global yang belum kembali pulih. Dengan demikian, permintaan dari pasar asingpun tidak mengalami peningkatan. Terkait hal itu, pihaknya berharap agar kondisi ekonomi segera kembali pulih seperti sedia kala. Dengan demikian, volume produksi kembali meningkat.

Sementara itu, Agung mengatakan tekstil sendiri merupakan komoditas ekspor terbesar dari Jawa Tengah. Dengan demikian, kondisi yang terjadi saat ini berdampak terhadap penurunan ekspor secara keseluruhan.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah mencatat angka ekspor Jateng pada bulan Oktober 2016 mengalami penurunan sebesar 2,79%. “Dari data kami, nilai ekspor Jawa Tengah pada bulan Oktober sebesar 418,94 juta dolar AS atau turun dibandingkan ekspor bulan September sebesar 430,98 juta dolar AS,” kata Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Jawa Tengah Samiran.

Dikatakan, saat ini salah satu negara tujuan ekspor terbesar Jawa Tengah adalah Amerika Serikat. Menurut data, hingga saat ini negara tersebut belum kembali pulih dari lesunya kondisi ekonomi yang terjadi secara global beberapa waktu lalu. “Kondisi ini menjadi salah satu pemicu penurunan volume ekspor dari Jawa Tengah secara keseluruhan,” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya