SOLOPOS.COM - Ilustrasi belanja (JIBI/Harian jogja.com/Dok.)

Industri berbasis online dan offline menurut ekonom Undip Semarang perlu digabungkan demi menjamin keamanan berbelanja konsumen.

Semarangpos.com, SEMARANG — Ekonom dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang Nugroho SBM menyatakan industri berbasis online atau dalam jaringan (daring) dan offline atau luar jaringan (luring) perlu digabungkan. “Dua sistem ini perlu digabungkan untuk menjamin bahwa belanja melalui digital aman dilakukan oleh masyarakat,” katanya di Semarang, Senin (5/12/2016).

Promosi BRI Sambut Baik Keputusan OJK Hentikan Restrukturisasi Kredit Covid-19

Diakuinya, hingga saat ini masih banyak sektor industri berbasis online yang menggabungkan dua sistem ini. “Misalnya ketika melakukan transaksi tetap lewat online tetapi ketika pengiriman barang dilakukan secara langsung, tidak melalui jasa pengiriman barang,” katanya.

Terkait hal ini, pihaknya berharap para pelaku industri perdagangan dengan sistem dalam jaringan tidak ragu untuk menggabungkan antara online dengan offline. “Ini efektif jika pengiriman dilakukan di dalam kota atau jaraknya tidak terlalu jauh. Dengan begitu konsumen akan semakin puas dengan pelayanan yang diberikan,” katanya.

Sementara itu, dari data yang diperolehnya, saat ini baru sekitar 30% penduduk Indonesia yang melakukan kegiatan ekonomi di sektor digital. “Melihat angka ini artinya masih ada potensi besar untuk meningkatkan jumlah pelaku perdagangan secara digital,” katanya.

Menurut dia, jika dikembangkan secara optimal, kontribusi perdagangan dari sektor digital bisa mencapai US$150 miliar. “Angka ini memberikan dampak yang cukup besar terhadap ekonomi di Indonesia,” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya