Jateng
Jumat, 2 Juni 2017 - 21:50 WIB

INFLASI JATENG : Bawang Putih Sumbang Inflasi Tertinggi

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pekerja menurunkan bawang putih saat operasi pasar bawang putih di Kota Semarang, Jateng, Jumat (2/6/2017). (JIBI/Solopos/Antara/R. Rekotomo)

Inflasi di Jawa Tengah (Jateng) pada Mei 2017 dipengaruhi tingginya harga bawang putih.

Semarangpos.com, SEMARANG – Naiknya harga bawang putih pada Mei 2017 berdampak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah (Jateng). Harga bawang putih yang mencapai Rp60.000/kg pada Mei lalu membuat tingkat inflasi di Jateng melambung tinggi.

Advertisement

Tabel penyumbang inflasi Jateng. (Imam Yuda S./JIBI/Semarangpos.com)

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah (Jateng), Jumat (2/6/2017), inflasi Jateng pada Mei 2017 lalu mencapai 0,58%. Angka ini bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi nasional yang berkisar di angka 0,39%.

Kepala BPS Jateng, Margo Yuwono, mengatakan angka inflasi itu harus menjadi catatan khusus karena terbilang tinggi pada awal Ramadan 1438 H. “Biasanya [inflasi] tinggi itu menjelang Lebaran. Inflasinya bisa mencapai 1%. Tapi in baru awal Ramadan sudah tinggi, jadi perlu perhatian khusus dari instansi terkait agar laju inflasi bisa dikendalikan,” tutur Margo seusai memberikan paparan terkait inflasi di Jateng selama Mei 2017 di Kantor BPS Jateng, Semarang, Jumat (2/6/2017).

Advertisement

Selain bawang putih, lanjut Margo, komoditas lain yang memberi sumbangan terjadinya inflasi adalah telur ayam ras dan beras. Selain komoditas, tingginya angka inflasi di Jateng juga dipengaruhi naiknya tarif listrik dan kebutuhan pokok lainnya, seperti bensin.

“Sementara untuk komoditas yang menjadi penyumbang deflasi Mei lalu, adalah cabai rawit, gula pasir, melon, dan jeruk. Selain itu, juga tarif pulsa,” beber Margo.

Sementara itu, dari enam kota yang menjadi tempat survei biaya hidup (SBH) BPS Jateng, inflasi tertinggi terjadi di Kudus dengan angka 0,80%, disusul Tegal (0,74%), Purwokerto (0,66%), Cilacap dan Semarang (0,59%), serta Solo (0,33%) Sedangkan, dari seluruh ibu kota provinsi yang ada di Pulau Jawa tidak ada yang tidak mengalami inflasi. Serang, sebagai ibu kota Provinsi Banten mengalami inflasi hingga 0,62%, Semarang inflasi 0,59%, DKI 0,49%, Bandung 0,47%, Surabaya 0,39% dan Jogja 0,33%.

Advertisement

“Kondisi ini jelas mengkhawatirkan mengingat selama in Jawa merupakan pusat bahan pangan. Dengan diperoleh angka-angka ini [laju inflasi] maka perlu dilakukan tindakan secepatnya agar inflasi tak semakin tinggi jelang Idulfitri,” tutur Margo.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif