SOLOPOS.COM - Ilustrasi inflasi atau deflasi. (academyft.com)
Inflasi 2016 diprediksi Bank Indonesia (BI) Perwakilan Jateng bakal mencapai 2,6%-2,8%.
Semarangpos.com, SEMARANG — Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Jawa Tengah memprediksikan inflasi Jateng hingga akhir tahun 2016 sebesar 2,6%. “Kalaupun bergeser antara 2,6%-2,8%,” kata Kepala BI Kanwil Jateng Iskandar Simorangkir di Semarang, Jumat (2/9/2016).
Menurut dia, prediksi tersebut tidak berbeda jauh dari capaian inflasi pada tahun lalu yaitu 2,73 persen. “Harapannya bisa lebih rendah sehingga Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Jateng bisa menjadi juara lagi untuk TPID se Jawa,” katanya.
Dikatakan, hampir samanya prediksi inflasi tahun ini dengan capaian tahun lalu karena kondisi ekonomi yang juga tidak berbeda jauh antara tahun 2016 dengan 2015.
Sementara itu, terkait dengan deflasi Jawa Tengah pada bulan Agustus sebesar 0,28 persen, diakuinya memberikan dampak baik terhadap inflasi secara “year to date” Jateng. “Inflasi secara keseluruhan cukup rendah yaitu 1,43 persen untuk ‘year to date’. Dengan inflasi sebesar itu, kami perkirakan karena ini masih ada empat bulan lagi akan seperti tahun lalu,” katanya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng menyatakan deflasi terjadi akibat penurunan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 0,93%. Beberapa komoditas pada kelompok makanan yang mengalami penurunan harga di antaranya daging ayam ras, gula pasir, dan wortel Selain kelompok makanan, yang juga mengalami penurunan indeks adalah kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 1,40%. Untuk kelompok transportasi ini ada penurunan tarif untuk angkutan antarkota dan tarif kereta api.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya