Jateng
Jumat, 16 September 2016 - 07:50 WIB

INFLASI JATENG : BPS Nilai Pengaruh Iduladha Tak Sekuat Idulfitri

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi inflasi atau deflasi. (academyft.com)

Inflasi Jateng menurut BPS tak dipengaruhi momentum Iduladha 2016.

Semarangpos.com, SEMARANG — Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah (Jateng) menyatakan pengaruh peringatan Iduladha 2016 terhadap inflasi tidak sebesar seperti saat Idulfitri 2016.

Advertisement

“Pada Idulfitri 2016 ada ekspektasi inflasi, jadi punya uang atau tidak pasti akan beli kue dan beli baju,” kata Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Jawa Tengah Endang Tri Wahyuningsih di Semarang, Kamis (15/9/2016).

Selain itu, Idulfitri dinikmati oleh masyarakat seluruh Indonesia, sedangkan pada saat Iduladha tidak demikian, hanya sebagian masyarakat yang menikmati. “Jadi kalau ada kenaikan tidak akan terlalu besar. Sejauh ini suplai juga masih terjaga,” katanya.

Untuk diketahui, kondisi pada bulan Agustus yang dirilis pada awal September 2016 lalu Jawa Tengah mengalami deflasi sebesar 0,28%. Untuk komoditas daging sapi bahkan juga mengalami deflasi sebesar 4,11 persen.

Advertisement

Dengan terjadinya deflasi di bulan Agustus 2016 lalu kalaupun terjadi inflasi di September 2016 ini diharapkan tidak akan terlalu tinggi. “Kami lihat dulu selama satu bulan ini perkembangan harga di pasaran seperti apa. Kalau misalnya ada komoditas yang di bulan lalu sudah mengalami kenaikan harga dan di bulan berikutnya mau naik lagi kan juga terlalu tinggi,” katanya.

Meski demikian, pihaknya tidak memungkiri kondisi tersebut tergantung dari konsumsi, suplai, dan ekspektasi inflasi. “Iduladha kan September jadi belum terlihat, akan dilihat nanti. Apakah harga daging tetap tinggi, akan terlihat pada rilis di bulan Oktober,” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif