Jateng
Selasa, 3 Januari 2017 - 23:50 WIB

INFLASI JATENG : BPS Sebut Inflasi Jateng di Bawah Inflasi Nasional

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi inflasi atau deflasi. (wilsonrevunplugged.blogspot.com)

Inflasi Jateng 2016 diklaim BPS lebih rendah ketimbang inflasi nasional.

Semarangpos.com, SEMARANG – Inflasi Jawa Tengah pada tahun kalender 2016 hingga akhir Desember tercatat sebesar 2,36% atau lebih rendah dari inflasi nasional yang mencapai 0,42%.

Advertisement

“Capaian inflasi Jawa Tengah ini merupakan hasil kerja dari Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk memastikan tidak ada gejolak harga komoditas pokok di pasaran,” kata Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah Samiran di Semarang, Selasa (3/1/2016).

Dikatakannya inflasi yang lebih rendah dibandingkan nasional tersebut hampir selalu terjadi di sepanjang tahun ini. Oleh karena itu, pihaknya mengapresiasi langkah pengendalian harga oleh TPID. Sementara itu, inflasi pada Desember 2016 sebesar 0,21% dengan indeks harga konsumen (IHK) 124,71 atau lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 0,56% dengan IHK 124,45.

Dikatakannya, salah satu pemicu inflasi pada Desember 2016 adalah kenaikan harga cabai rawit. Khusus untuk cabai rawit, Samiran mengatakan merupakan pola berulang yang terjadi pada akhir tahun. “Oleh karena itu, perlu langkah antisipasi dari pemerintah untuk memastikan tidak ada kenaikan harga cabai rawit, karena ini pola berulang jadi bisa diantisipasi,” katanya.

Advertisement

Salah satu kendala suplai komoditas ini adalah cabai rawit yang sebetulnya merupakan produksi petani Jawa Tengah harus disalurkan ke pedagang di Jakarta terlebih dahulu baru kemudian masuk ke pasar Jawa Tengah. “Biasanya petani menjual secara ijon ke pedagang besar, inilah yang akhirnya berdampak pada kenaikan harga cabai,” katanya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala BPS Jawa Tengah Margo Yuwono mengatakan dari enam kota survei biaya hidup (SBH), lima di antaranya mengalami inflasi. Untuk inflasi tertinggi terjadi di Kota Purwokerto sebesar 0,37% dengan IHK 123,23 diikuti Kota Kudus dan Surakarta yang mengalami inflasi sama yaitu 0,30% dengan IHK masing-masing 131,20 dan 122,41.

Untuk Kota Semarang sendiri inflasinya cukup terkendali yaitu 0,20% dengan IHK 124,59. “Sedangkan kota yang mengalami deflasi adalah Kota Tegal yaitu sebesar 0,09% dengan IHK 122,49. Dari sisi komoditas yang memberikan sumbangan terhadap terjadinya deflasi adalah cabai merah, bawang merah, dan emas perhiasan,” katanya.

Advertisement

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Kata Kunci : BPS Jateng Inflasi Jateng
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif