Jateng
Minggu, 5 Januari 2020 - 16:50 WIB

Inflasi Jateng Naik Gara-Gara Telur dan Bawang

Alif Nazzala Rizqi  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi inflasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Solopos.com, SEMARANG — Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah mencatatkan terjadinya inflasi sebesar 0,45% dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 136,71 pada bulan Desember, pengujung 2019 lalu, di Jawa Tengah. Inflasi tersebut lebih tinggi dibandingkan bulan November 2019 yang mengalami inflasi sebesar 0,20% dengan IHK sebesar 136,10%.

Kepala BPS Jateng, Sentot Bangun Widoyono mengatakan inflasi terjadi karena didorong kenaikan harga sejumlah komoditas, yakni telur ayam ras, bawang merah, rokok kretek filter, cabai merah, dan angkutan udara. “Telur ayam ras menyumbang inflasi paling tinggi sebesar 0,12%, kemudian bawang merah 0,11%, rokok kretek filter 0,02%, cabai merah 0,02%, dan ada angkutan udara 0,02%,” ujar Sentot, Kamis (2/1/2020).

Advertisement

Adapun yang menjadi penahan laju infiltrasi menurut BPS Jateng adalah turunnya harga daging ayam ras -0,02%,kangkung -0,01%, pir -0,01%, salak -0,01%. Dia mengatakan, inflasi di Jateng terjadi di enam kota SBH, yaitu Kota Purwokerto sebesar 0,51% dengan IHK 134,88%, Kota Cilacap 0,50%, dengan IHK sebesar 140,75%.

Kemudian disusul Kota Solo sebesar 0,48% dengan IHK sebesar 133,10, Kota Semarang sebesar 0,46% dengan IHK sebesar 136,59%, Kota Tegal sebesar 0,37% dengan IHK sebesar 134,71. “Inflasi terendah terjadi di Kota Kudus sebesar 0,24% dengan IHK 145,17,” jelasnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif