Jateng
Jumat, 27 Januari 2017 - 04:50 WIB

INFLASI JATENG : TPID Pantau Harga Cabai di Pasar Johar

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pedagang cabai (JIBI/Harian Jogja/Dok)

Inflasi jateng dipantau TPID Jateng dengan memantau langsung harga cabai di Relokasi Pasar Johar.

Semarangpos.com, SEMARANG — Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Jawa Tengah (Jateng), Kamis (26/1/2017) dini hari, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke relokasi Pasar Johar, Kota Semarang. Sidak pagi-pagi itu dilakukan TPID Jateng untuk mengetahui secara langsung pasokan cabai dari distributor ke pedagang.

Advertisement

“Dari hasil sidak ini kami memperoleh informasi langsung dari pedagang bahwa memang ada penurunan pasokan dari sentra produksi,” kata Deputi Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Jawa Tengah Rahmat Dwisaputra di sela-sela sidak ke Pasar Johar Semarang, Kamis dini hari.

Sebagai gambaran, dia mengatakan untuk satu pedagang besar yang biasanya mendapat pasokan cabai hingga 3 ton/hari, sudah beberapa pekan terakhir ini pasokannya turun menjadi 6 kuintal/hari hingga 7 kuintal/hari. Kondisi itulah yang diduga sebagai pemicu melonjaknya harga kebutuhan pokok masyarakat jenis cabai di wilayah ini.

“Dengan adanya penurunan ini otomatis mendorong harga naik. Sebetulnya, pedagang sudah biasa mendatangkan cabai dari daerah lain kalau pasokan dari daerah tertentu kurang, tetapi memang di musim penghujan ini menanam cabai tidak mudah,” katanya.

Advertisement

Berdasarkan hasil sidak tersebut diketahui pula bahwa kenaikan harga kebutuhan pokok masyarakat junis cabai rawit di tingkat pedagang besar saat ini mencapai Rp60.000/kg untuk cabai dari Temanggung dan Rp100.000/kg untuk cabai dari Jawa Timur.

Menurut dia, sudah merupakan musim tahunan pada bulan Januari-Februari, pasokan cabai akan mengalami penurunan dan berdampak pada kenaikan harga. Terkait hal ini, pihaknya berharap bisa melakukan suplai. “Pada dasarnya kami melakukan sidak pasar ini untuk mengetahui apa yang terjadi di pasar, meski demikian kami akan berupaya mencari jalan keluar,” katanya.

Mengenai solusi ini, pihaknya sudah bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Tengah dan Badan Ketahanan Pangan untuk mengadakan gerakan tanam cabai di setiap rumah dengan memanfaatkan lahan masing-masing. “Bank Indonesia juga sudah ada kampung cabai. Harapannya dengan adanya gerakan tanam cabai dan pemanfaatan lingkungan ini bisa menurunkan harga,” katanya.

Advertisement

Sementara itu, mengenai langkah operasi pasar diakuinya tidak mudah dilakukan mengingat suplai kebutuhan pokok masyarakat jenis cabai dari daerah lain juga mengalami penurunan. “Operasi pasar dalam kondisi ini sulit dilakukan, harapannya melalui produksi dari masing-masing rumah tangga inilah harga cabai bisa segera turun,” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif