SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Bhekti Suryani)

Infrastruktur jalan di Jateng bakal didorong maksimal hingga kapasitasnya meningkat 50%.

Kanalsemarang.com, BANYUMAS — Pemerintah Provinsi Jawa Tengah optimistis mampu mendorong peningkatan kapasitas 50% infrastruktur jalan di wilayahnya hingga akhir 2015.

Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengakui hingga saat ini Jateng jauh tertinggal dalam hal daya dukung infrastruktur dibandingkan provinsi lain di pulau Jawa. Karena itu, ungkapnya, dibutuhkan percepatan pembangunan dalam beberapa tahun ke depan.

Pada tahun ini, program precepatan pembangunan infrastruktur didukungan dengan alokasi dana yang memadai, yakni sebesar Rp2,1 triliun yang dikhususkan untuk pengembangan jalan dan jembatan. Alokasi tersebut dinilai mampu mendorong percepatan pembangunan sebab ideal alokasi anggaran infrastruktur minimal 10% dari total APBD. Sementara, nilai total APBD Jateng pada 2015 mencapai kisaran Rp17 triliun.

Karena itu, Ganjar optimistis mampu mendorong peningkatan kapasitas dan kualitas jalan di sebagian besar jalan provinsi. “untuk jalan milik provinsi kita targetkan 50%-an lebih lah,” ungkapnya, Jumat (29/5).

Dukung Arus Mudik
Ganjar menjelaskan hingga saat ini sejumlah progres peningkatan di sejumlah ruas sudah mencapai 60%. Kendati begitu, dia menuturkan di sejumlah ruas juga progres pengerjaan masih ada yang baru mencapai 30%.

Sejumlah ruas jalan, lanjutnya, juga digenjot pada bulan depan untuk mendukung arus lalu-lintas menjelang dan pascaIdulfitri. “Saya tidak mengejar lebaran. Namun, kita kebut beberapa ruas pada Juni agar bisa membantu,” ungkapnya.

Ganjar berharap upaya serupa akan direalisasikan pada 2016. Pasalnya, dia menilai pada 2014, yang merupakan tahun pertama kepemimpinannya, pihaknya tidak dapat berbuat banyak bagi percepatan pembangunan.

Tahun Infrastruktur
Pada saat itu, alokasi dana pembangunan infrastruktur pada APBD Jateng hanya berkisar Rp800 miliar-Rp900 miliar dan menjadi Rp1,1 triliun pada APBN-Perubahan.  “Kami nekat untuk mencanangkan tahun infrastruktur, tetapi kami tidak berbuat banyak, sebab hanya melanjutkan saja dan anggarannya tidaknendang untuk pembangunan infrastruktur,” ujarnya.

Karena itu, Ganjar berharap pemerintah kota/kabupaten di wilayahnya turut serta dalam upaya mendorong percepatan peningkatan infrastruktur jalan di wilayahnya.  Dia berharap pemda di wilayahnya juga memprioritas pembangunan infrastruktur.

“Sebab itu bergantung pada keputusuan politik, inovasi teknologi dan support, berupa SDM dan daya dukungnya. Kalau mau maju, kita mesti berkomitmen,” tegasnya.

Tiga Sumber Dana
Di samping itu, dia menilai aparatur di desa juga mampu memaksimalkan potensi dana yang ada untuk berfokus pada pengembangan jalan dan irigasi. Ganjar menuturkan pada saat ini setidaknya setiap desa memiliki tiga sumber dana utama yang sudah pasti diperoleh.

Pertama, jelasnya, anggaran dana desa atau ADD dari kabupaten, kemudian kedua dari dana bantuan provinsi. Sedangkan, alokasi dana ketiga bersumber dari dana pusat.

“Jadi sumbernya banyak. Kalau ini disiapkan dan direncankan dengan baik dan kita bersama-sama realisasikan, maka penyelesaian masalah sangat cepat,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya