Jateng
Sabtu, 7 Januari 2017 - 17:50 WIB

INFRASTRUKTUR KENDAL : Warga Dusun Sumyak Rela Berjalan 3 Km Demi ke Bidan

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wanita warga Dusun Sumyak, Desa Sojomerto, Kecamatan Gemuh, Kabupaten Kendal, Jateng, Kamis (6/1/2017), menggendong anaknya. (Facebook.com-Bang Kumis)

Infrastruktur di Kendal yang belum baik di beberapa bagian wilayahnya membuat warga rela berjalan jauh untuk memeriksakan kondisi kesehatan.

Semarangpos.com, KENDAL — Warga Dusun Sumyak, Desa Sojomerto, Kecamatan Gemuh, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah (Jateng) dianggap sebagian kalangan hidup dalam kondisi yang memprihatinkan. Betapa tidak? Infrastruktur di dusun tersebut sangat jauh dari kata memadai.

Advertisement

Permaslahan infrastruktur di Kendal itu pun menjadi topik perbincangan publik pengguna Internet (netizen) yang tergabung dalam grup Facebook Liputan Kendal Terkini. Pengguna akun Facebook Bang Kumis mengunggah foto dua wanita warga Dusun Sumyak yang menggendong anak mereka ke dinding grup.

Ia memaparkan dua wanita itu berjalan kaki sejauh 3 km menuju rumah seorang bidan demi memeriksakan kondisi kesehatan anak mereka, Jumat (6/1/2017). Sayangnya ia tak berkenan menyubutkan identitas pasti kedua wanita itu.

Menurut Bang Kumis, dua wanita tersebut harus berjalan jauh karena jalur jalan di kawasan tersebut tak layak dilalui kendaraan. Bahkan, jika menggunakan sepeda motor untuk keluar dari dusun tersebut, pengendara harus menyeberangi sungai yang tak memiliki jembatan. Padahal menurut Bang Kumis, akses jalan keluar masuk dusun tersebut sangatlah penting mengingat semua kebutuhan warga dusun harus diperoleh dari dusun lain, termasuk pelayanan kesehatan.

Advertisement

Tak pelak kiriman tersebut menuai rasa iba dari penghuni grup Liputan Kendal Terkini. “Sumyak misakke, akses dalan angel. Pasar adoh. Bidan opo mnehh [Kasihan warga Dusun Sumyak. Akses jalan susah, pasar jauh, terlebih bidan],” tulis pengguna akun Cicih Novi Ainani.

Beberapa member grup tersebut mengungkapkan meskipun menggunakan kendaraan bermotor akses keluar masuk dusun tersebut tetap susah dilalui. “Nompak motor wae motore nyabrang kali. Mending hiking timbang gowo motor [Naik sepeda motor saja harus menyeberangi sungai, lebih baik berjalan kaki],” timpal pengguna akun Istiex Suwiryo.

Infrastruktur di Kendal memang sudah menjadi masalah yang seakan tak kunjung usai. Netizen pun tak jarang menggunjingkannya dalam media sosial Facebook. Sebelumnya pernah juga diberitakan Semarangpos.com beberapa warga Dusun Cipluk, Desa Sidokumpul, Kecamatan Patean, Kabupaten Kendal yang hendak menguburkan mayat harus menerjang derasnya air sungai sembari memikul keranda untuk mencapai area permakaman karena tak ada akses jalan yang memadai. (Ginanjar Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

Advertisement

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif