Jateng
Rabu, 7 Januari 2015 - 20:50 WIB

INFRASTRUKTUR PASAR BULU : Walikota Semarang Minta Pasar Dibenahi Sebelum Dipakai

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/google image)

Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/google image)

Infrastruktur Pasar Bulu menjadi perhatian bagi Walikota Semarang Hendrar Prihadi. Hendrar minta sejumlah fasilitas dibenahi sebelum dipakai pedagang 

Advertisement

 

Kanalsemarang.com, SEMARANG – Walikota Semarang Hendrar Prihadi memerintahkan untuk membenahi sejumlah fasilitas yang rusak di Pasar Bulu Semarang yang baru saja selesai dibangun dan belum sempat ditempati pedagang.

“Segera setelah ini, rekanan dipanggil untuk bisa membantu menyelesaikan kebocoran-kebocoran [ketika hujan],” katanya saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Bulu Semarang seperti dikutip Antara, Rabu (7/1/2015).

Advertisement

Pada sidak di Pasar Bulu Semarang, Walikota menemukan sejumlah fasilitas yang sudah rusak meski belum ditempati pedagang, seperti pintu kios, kamar mandi, dan kebocoran di lantai dua dan tiga.

Perbaikan sejumlah fasilitas itu, kata Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi masih menjadi tanggung jawab pihak ketiga karena dalam waktu enam bulan setelah rampung masuk status perawatan berkala.

“Terkait penataan-penataan lapak, atau istilahnya los. Tadi, saya sampaikan pada kawan-kawan supaya dibuat seragam. Materialnya harus seragam, kayunya jenis apa, tingginya juga harus seragam,” imbuhnya.

Advertisement

Ia mengingatkan agar tidak ada “jor-joran” dalam penataan lapak, misalnya ada los-los tertentu yang dibuat dengan bahan-bahan bagus, sementara los-los lainnya dengan bahan berkualitas biasa.

“Jangan ada ‘jor-joran’, ada yang biasa, ada yang bagus. Ini menjadi evaluasi. Selain itu, petugas kebersihan juga sudah kami peringatkan untuk mulai membersihkan tempat ini,” kata Hendi.

Pada kesempatan itu, sejumlah pedagang di Pasar Bulu Semarang mengeluhkan beberapa fasilitas yang sudah rusak, seperti pintu los dan kebocoran yang membuat los kebanjiran, padahal belum ditempati.

Seperti diungkapkan Darmadi, penjual buah di lantai dua Pasar Bulu Semarang, awalnya Pemerintah Kota Semarang menyosialisasikan pedagang buah ditempatkan di lantai satu, tetapi kenyataannya berbeda.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif