Jateng
Senin, 10 April 2017 - 18:50 WIB

INFRASTRUKTUR SEMARANG : Jembatan Tlogosari Retak, Salah Kontraktor?

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jembatan di Jl. Tlogosari Raya, Pedurungan, Kota Semarang, Jateng terlihat sudah retak. (Facebook.com-Habib Umar Albachri)

Infrastruktur Semarang,  jembatan di Tlogosari mengalami kerusakan meski perbaikannya baru rampung belum lama ini.

Semarangpos.com, SEMARANG – Publik dunia maya (netizen) yang tergabung dalam grup Facebook Media Informasi Kota Semarang (MIK Semar) menyoroti infrastruktur berupa jembatan di Jl. Tlogosari Raya, Pedurungan, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng). Pasalnya, jembatan yang belum lama diperbaiki itu terlihat sudah retak.

Advertisement

Pengguna akun Facebook Habib Umar Albachri mengunggah foto kerusakan infrastruktur di salah satu kawasan di Semarang itu ke dinidng grup Facebook MIK Semar, Selasa (4/4/2017), yang lantas menuai beragam komentar dari netizen.

Dalam keterangan foto, ia menyayangkan jembatan yang belum lama diperbaiki itu sudah rusak dalam waktu singkat. “Salah e sopo nek ngene. Ge Durung sepiro umure, tlogosari raya [Salah siapa jika begini? Bahkan umurnya belum lama, lokasi di Jl. Tlogosari Raya],” tulisnya pada keterangan foto.

Advertisement

Dalam keterangan foto, ia menyayangkan jembatan yang belum lama diperbaiki itu sudah rusak dalam waktu singkat. “Salah e sopo nek ngene. Ge Durung sepiro umure, tlogosari raya [Salah siapa jika begini? Bahkan umurnya belum lama, lokasi di Jl. Tlogosari Raya],” tulisnya pada keterangan foto.

Sejumlah netizen pun lantas ramai-ramai mengomentari foto yang menunjukkan buruknya infrastruktur di Kota Semarang itu. Kebanyakan dari mereka menyalahkan pihak kontraktor yang mereka anggap tak serius memperbaikinya.

Bahkan mereka tak segan menuding kontraktor yang memperbaiki jembatan tersebut telah melakukan korupsi sehingga perbaikan jembatan hanya dilakukan secara asal-asalan.

Advertisement

pemboronge kwi lur, diperiksa sik sopo reti korup material,” timpal pengguna akun Facebook Andy Wijaya.

Sementara itu, netizen lain justru membandingkan sejumlah infrastruktur yang dibangun di masa sekarang dengan infrastruktur yang dibangun pada zaman kolonial Belanda. Mereka menganggap bangunan yang dibangun pada zaman kolonial Belanda jauh lebih awet jika dibandingkan bangunan yang dibangun pada masa sekarang.

Wes umum ning indonesia nek nggarap proyek koyo ngono, bedo karo tinggalane londo, sing nggawe wis lungo atusan tahun tapi bangunane iseh mentheleng [Sudah biasa proyek di Indonesia sekarang hasilnya seperti itu, beda dengan bangunan peninggalan zaman kolonial Belanda. Orang yang membuat sudah pergi ratusan tahun namun bangunannya masih tetap kokoh],” tulis pengguna akun Facebook Setip Roger.

Advertisement

Iki 2017 broo…mosok kalah karo bangunane Londo, gawe waduk umur ratusan tahun isih bakoh [Ini 2017, masa kalah dengan bangunan zaman kolonial Belanda. Bendungan waduk sudah ratusan tahun masih kokoh],” timpal pengguna akun Facebook Eko Aji Prasetyo.

Meski banyak yang mencibir kontraktor penggarap proyek di jembatan tersebut dan membandingkannya dengan bangunan pada zaman kolonial Belanda, masih ada segelintir netizen yang meminta kepada netizen lain untuk berhenti mencibir kontraktor.

Menurut segelintir netizen itu, kerusakan infrastruktur di Semarang itu masih menjadi tanggung jawab kontraktor. Dengan begitu, sebagian netizen meminta untuk tak membesar-besarkan masalah tersebut sembari menanti tanggung jawab dari kontraktor terkait.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif