SOLOPOS.COM - Patung Warak Ngendok di Taman Pandanaran, Kota Semarang, Jateng. (Facebook.com-Toby Grooming)

Infrastruktur berupa patung di taman Pandanaran menjadi bahan pembicaraan setelah bentuknya yang dianggap membuat bingung.

Semarangpos.com, SEMARANG – Patung Warak Ngendok di Taman Pandanaran, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) menjadi bahan perbincangan khalayak dunia maya (netizen) karena dianggap memiliki bentuk yang membingungkan. Perbincangan mengenai infrastruktuir yang terlertak di salah satu taman di Kota Semarang itu bermula dari pertanyaan netizen di grup Facebook Media Informasi Kota Semarang (MIK Semar) mengenai bentuk dan nama patung tersebut.

Promosi BI Rate Naik Jadi 6,25%, BRI Optimistis Pertahankan Likuiditas dan Kredit

Pengguna akun Facebook Toby Grooming yang mengaku bingung dengan bentuk patung Warak Ngendok menanyakannya kepada netizen di grup Facebook MIK Semar, Minggu (21/5/2017). “Yang difoto ini [Patug Warak Ngendok] namanya patung apa? Asal usulnya bagaimana? Itu kan kepala naga dan badannya itu hewan apa ya?” tanya pengguna akun Facebook Toby Grooming dengan menyertakan foto Warak Ngendok.

Sejumlah netizen di grup Facebook MIK Semar lantas mengomentari pertanyaan itu dengan beragam jawaban. Tak sedikit juga yang kebingungan dengan bentuk infrastruktur yang terpasang di salah satu taman di Kota Semarang tersebut. Ada yang mengira patung tersebut adalah patung naga, namun tak sedikit juga yang menganggapnya sebagai patung barongsai. “Barongsai,” jawab pengguna akun Facebook Idrus Putu Wirya.

Sebagian netizen lainnya justru menjelaskan bahwa patung tersebut adalah patung kirin, hewan yang berasal dari mitologi-mitolgi di kawasan Asia Timur. “Itu Kirin. Bukan naga,” tulis pengguna akun Facebook Roberto Espada.

Padahal, patung tersebut memiliki bentuk Warak Ngendok, hewan fiktif yang diciptakan untuk mencerminkan kepribadian warga Semarang yang menjunjung tinggi pluralisme. Kepala Warak Ngendok adalah kepala naga yang mencerminkan kebudayan Tiongkok, sementara leher panjangnya yang menyerupai unta menunjukkan kebudayaan Arab, sedangkan kakinya adalah kaki kambing yang menunjukkan kebudayaan Jawa.

Warak Ngendok awalnya adalah mainan yang kerap dijumpai saat Dugderan menyambut Ramadan. Dikutip dari lama Internet Wikipedia.org, Warak Ngendok atau Warak Bertelur dapat diartikan sebagai cerminan orang yang dapat menghasilkan pahala setelah melalui bulan yang suci.

Netizen mengharapkan patung Warak Ngendok di Taman Panadanaran itu diberi papan yang berisi nama patung beserta penjelasan sejarahnya. Mereka menganggap hal itu diperlukan untuk menjelaskan arti dari infrastruktur berupa patung tersebut karena penghuni Kota Semarang tak semuanya asli warga Semarang, namun juga ada pendatang dari daerah lain yang belum mengerti semua sejarah di Kota Semarang. (Ginanjar Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya