SOLOPOS.COM - Ilustrasi terowongan kereta api. (heritage.kai.id)

Solopos.com, SEMARANG  – Selain menikmati pemandangan menarik di balik kaca jendela, salah satu momen yang paling ditunggu saat naik kereta api adalah ketika melintasi terowongan. Berikut tiga terowongan kereta api paling legendaris di Jawa Tengah (Jateng).

Ada sensasi tersendiri ketika kereta api menembus terowongan yang gelap. Tidak semua terowongan kini dapat ditembus alias tidak aktif. Akan tetapi, hampir semua terowongan kereta api dibangun pada masa Pemerintah Hindia – Belanda dan sebagian oleh Pemerintah Indonesia. Setiap terowongan memiliki kisah dan panjang yang berbeda.

Promosi BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Berkembang Kian Pesat saat Lebaran

Kendati demikian, melihat beratnya beban yang dipikul ketiga terowongan tua berusia antara 90-130 tahun dalam melayani perjalanan ular-ular besi yang semakin meningkat setiap masanya dan mencapai 291 perjalanan kereta setiap hari pada 2019. Pemerintah pun memutuskan untuk membangun terowongan baru kereta api yang berada di sisi terowongan lama dengan desain dan cara pengerjaan yang jauh lebih modern, termasuk di Jawa Tengah (Jateng).

Dilansir dari indonesia.go.id, ketiga terowongan baru menghabiskan anggaran hampir Rp1,5 triliun dan masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) serta dibiayai melalui Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

Berikut ini adalah tiga terowongan legendaris yang dibangun di Jawa Tengah (Jateng) pada masa kolonial.

1. Terowongan Notog

Terowongan Notog merupakan salah satu terowongan kereta api yang cukup legendaris di Jawa Tengah. Terowongan ini dibangun di Bukit Gamping, perbukitan Desa Notog, Kecamatan Patikraja, Kabupaten Banyumas.

Dibangun Belanda antara 1914-1915 dengan panjang 260 meter, Terowongan Notog, demikian lubang panjang ini dikenal, memiliki ujung yang tak tampak karena dibuat melengkung dengan radius hingga 30 derajat.

Terowongan Notog Baru mulai dikerjakan pada Desember 2016 oleh PT PP (Persero) Tbk dan berada 200 meter di sisi selatan terowongan lama. Terowongan baru yang selesai tersambung kedua sisinya pada 5 Maret 2018 itu memiliki panjang 473 meter.

2. Terowongan Kebasen

Terowongan legendaris lainnya di Jawa Tengah (Jateng), adalah Terowongan Kebasen yang terletak di Bukit Brojol, Desa Gambarsari, Kecamatan Kebasen, Banyumas. Dikenal sebagai Terowongan Kebasen dan lokasinya sekitar 3 km dari Terowongan Notog yang dipisahkan oleh Sungai Serayu.

Panjang Terowongan Kebasen hanya sekitar 79 meter dengan diamater tak lebih dari 7 meter dan tinggi 8 meter. Dibangun bersamaan dengan usainya pembangunan Terowongan Notog, 1915, terowongan di Kebasen ini bertipe rel tunggal.

Terowongan Kebasen Baru yang memiliki bentuk serupa dengan Terowongan Notog Baru. Dibangun bersebelahan sekitar 100 meter dari lubang lama, terowongan baru ini memiliki keunikan karena terdapat dua lubang seperti menyambung. Pada lubang baru pertama sepanjang 100 meter, konturnya mengikuti persis lintasan terowongan lama.

Begitu menembus ujung, hanya berjarak 20 meter kembali bertemu lubang kedua yang menembus Bukit Brojol sepanjang hampir 200 meter. Total panjang Terowongan Kabasen Baru berkode 1464 A dan 1464 B mencapai 292 meter.

3. Terowongan Ijo

Terowongan legendaris lainnya di Jawa Tengah (Jateng) adalah Terowongan Ijo. Bahkan, Terowongan Ijo yang terletak di Banyumas ini disebut-sebut sebagai salah satu yang paling tua di Indonesia.

Terowongan Ijo Lama dengan panjang 580 meter merupakan terowongan aktif terpanjang kelima di Jawa, dibangun pada tahun 1885 – 1886 oleh perusahaan kereta api Hindia – Belanda, Staatspoorwegen.

Mengutip laman www.djka.dephub.go.id milik Direktorat Jenderal Perekeretaapian Kementerian Perhubungan, Terowongan Ijo Baru punya panjang 581 meter dan diameter 9 meter. Berada di wilayah PT KAI Daerah Operasi (Daop) 5 Purwokerto, Provinsi Jawa Tengah, terowongan ini mampu menampung dua jalur kereta api sekaligus karena lebar yang memadai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya