SOLOPOS.COM - Ilustrasi kekeringan. (Freepik.com)
Solopos.com, SEMARANG — Bencana kekeringan di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), semakin meluas. Terbaru, ada empat kecamatan di Kota Semarang yang dikabarkan terdampak kekeringan akibat musim kemarau yang berkepanjangan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, Endro P. Martanto, mengatakan saat ini ada empat kecamatan yang mengalami kekeringan. Keempat kecamatan itu yakni Banyumanik, Tembalang, Ngaliyan, dan Gunungpati. Meski demikian dari empat kecamatan itu, yang paling parah ada di wilayah Banyumanik, Tembalang, dan Ngaliyan.
“Memang yang jadi perhatian kami ada di tiga kecamatan. Di Banyumanik ada di Kelurahan Jabungan, Tembalang di Rowosari, dan Ngaliyan ada di Wonosari dan Gonoriyo. Kekeringan juga mulai merambah ke Gunungpati, tepatnya di Cepoko,” ujar Endro, Selasa (12/9/2023).
Ia menyebut ada ribuan kepala keluarga (KK) yang terdampak kekeringan di Semarang. Kondisi ini bahkan disebutnya akan berlanjut hingga Bulan Oktober.
“Kalau di kota ini rata rata 3.000 KK yang terdampak. Kita terus dropping air bersih karena melihat kebutuhan keluarga yang terdampak. Minimal satu kelurahan itu dua tangki air bersih, dengan kapasitas 10.000 liter,” imbuhnya.
Endro pun meminta masyarakat untuk bijak menggunakan air bersih karena pasokannya yang berkurang. Ia juga meminta masyarakat berhati-hati terhadap pontesi terjadinya kebakaran.
“Jadi yang pertama dampak dari El Nino ini adalah kekeringan, tentunya bijak menggunakan air bersih, dalam arti tiap keluarga memperhatikan kebutuhan air yang sudah terbatas. Kedua, kekeringan air ini berdampak pada kebakaran. Jadi waspada untuk seluruh masyarakat, terutama yang dari ilalang karena mudah terbakar,” terangnya.