SOLOPOS.COM - Ilustrasi penangkapan pelaku tindak kriminalitas. (Khaleejtimes.com)
Solopos.com, SEMARANG — Tindak kriminalitas atau kejahatan dapat terjadi di mana saja, kapan saja, dan dengan siapa saja, termasuk di wilayah Jawa Tengah (Jateng). Berikut lima daerah di Jawa Tengah atau Jateng dengan tingkat kriminalitas atau laporan tindak kejahatan terendah.
Jumlah kasus kejahatan yang terjadi di setiap daerah dalam satu provinsi pastinya juga tidak akan sama atau merata. Ada kabupaten/kota yang dimana memiliki jumlah kasus yang tinggi, dan ada pula yang memiliki jumlah kasus yang rendah.
Pun demikian dengan Jawa Tengah (Jateng). Ada daerah di Jateng yang tingkat kriminalitas tinggi, maupun rendah. Dilansir dari Jawa Tengah Dalam Angka Tahun 2023, laporan kejahatan di Jateng pada tahun 2022 mengaalami penurunan dari tahun sebelumnya. Tercatat ada 8.037 laporan kejahatan di Jawa Tengah selama 2022, menurun dari tahun 2021 yang mencapai 8.328 laporan kejahatan.
Berikut lima daerah di Jawa Tengah dengan tingkat kriminalitas terendah :
Berikut lima daerah di Jawa Tengah dengan tingkat kriminalitas terendah :
Di tahun 2022, tercatat ada 89 laporan kejahatan di Salatiga. Jumlah ini menurun dari tahun 2021 yang mencapai hingga 145 laporan kejahatan. Dilansir dari berbagai sumber, tercatat juga bahwa tindak kejahatan kerap berlangsung antara pukul 06.00-20.00 WIB.
Oleh sebab itu, Polres Salatiga meningkatkan patroli di sejumlah tempat pada jam rawan tersebut untuk meminimalisasi adanya tindak pidana. Sepanjang tahun 2022, terdapat tia kasus menonjol yang ditangani Polres Salatiga, yakni kasus penemuan bayi, pencurian dengan pemberatan (curat), dan kekerasan seksual terhadap anak.
Kota Magelang menjadi daerah kedua di Jateng dengan tingkat kriminalitas terendah. Jumlah kejahatan yang dilaporkan selama tahun 2022 di Kota Magelang menurun dari tahun 2021. Jika di tahun 2021 jumlah laporannya mencapai 124 laporan, di tahun 2022 jumlah kejahatan yang dilaporkan di Magelang menurun menjdi 98 laporan.
Sama dengan Kota Magelang, di Temanggung tercatat ada 98 kejahatan yang dilaporkan sepanjang tahun 2022. Jumlah ini juga turun dari tahun 2021 yang mencapai 124 laporan kejahatan. Terdapat beberapa kasus menonjol yang terjadi dan diselesaikan, seperti pengungkapan kasus upal, penyalahgunaan tata niaga BBM subsidi jenis solar, kekerasan terhadap anak hingga meninggal dunia di Campurejo, Kecamatan Tretep, dan pelaku pecah kaca yang korbannya merupakan nasabah Bank dengan nominal 203 juta. Presentase penyelesaian tindak pidana juga mencapai 100 persen, yang artinya semua tindak kejahatan yang terjadi berhasil diselesaikan dengan tuntas.
Tingkat kriminalitas di Pemalang termasuk yang terendah di Jateng. Jumlah laporan kejahatan di tahun 2021 yang hingga mencapai 186 laporan, di tahun 2022 tercatat ada 112 laporan kejahatan di Pemalang.
Dilansir dari Tribratanews.pemalang.jateng.polri.go.id, angka kriminalitas di Kabupaten Pemalang mengalami penurunan. Berdasarkan data crime index reserse Kriminal Umum (Krimum) pada tahun 2022, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, persentase kasus turun mencapai 17 persen.
Dari data total kasus yang diungkap, persentase selesai crime index reserse krimum (kriminal umum) naik 1 persen, kemudian krimsus (kriminal khusus) naik 47 persen. Kapolres Pemalang juga mengatakan, untuk menekan angka kriminalitas, Polres Pemalang mengedepankan dua pola tindakan pencegahan dengan upaya preventif dan preemtif yang dilakukan secara sinergi antara Kepolisian, instansi terkait dan seluruh elemen masyarakat.
Wonogiri menjadi salah satu daerah di Jateng dengan tingkat kriminalitas atau kejahatan terendah. Pada tahun 2022, jumlah kejahatan yang dilaporkan mencapai 112 laporan, sedikit menurun jika dibandingkan tahun 2021 yang mencapai 116 laporan.