Jateng
Rabu, 14 Juni 2023 - 01:37 WIB

Ini 5 Daerah Lumbung Padi di Jawa Tengah

Dela Annisa  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi petani karanganyar memanen padi. (dok)

Solopos.com, SEMARANG – Provinsi Jawa Tengah merupakan salah daerah lumbung padi, atau penghasil padi terbesar di Tanah Air. Berikut lima daerah yang menjadi lumbung padi di Jawa Tengah atau Jateng berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022.

Indonesia merupakan negara yang sering dijuluki sebagai negara agraris. Di negara agraris, padi merupakan tanaman utama karena menjadi bahan pangan yang dikonsumsi sebagian besar masyarakatnya

Advertisement

Selain itu, padi merupakan salah satu sumber makanan pokok yang paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia, terutama di Asia dan Amerika Selatan. Memiliki nama ilmiah Oryza sativa L, padi kali pertama dibudidayakan di Indonesia sekitar 1500 SM.

Dilansir dari data BPS, produksi padi pada 2022 mencapai 54,75 juta ton GKG, mengalami sedikit kenaikan sebanyak 333,68 ribu ton atau 0,61 persen dibandingkan produksi padi di 2021 yang sebesar 54,42 juta ton GKG. Selain itu BPS juga menyimpulkan jika produksi padi Indonesia cenderung menurun dalam satu dekade terakhir.

Advertisement

Dilansir dari data BPS, produksi padi pada 2022 mencapai 54,75 juta ton GKG, mengalami sedikit kenaikan sebanyak 333,68 ribu ton atau 0,61 persen dibandingkan produksi padi di 2021 yang sebesar 54,42 juta ton GKG. Selain itu BPS juga menyimpulkan jika produksi padi Indonesia cenderung menurun dalam satu dekade terakhir.

Sementara itu, Jawa Tengah merupakan salah satu daerah yang menjadi penghasil padi terbesar atau lumbung padi di Indonesia dengan jumlah produksi mencapai 9 juta ton per tahun. Ada lima daerah di Jateng yang memiliki produksi padi berlimpah.

Berikut lima daerah yang menjadi lumbung padi di Jawa Tengah :

Advertisement

Berdasarkan pantauan di lapangan, SYL memastikan jika kondisi beras nasional dalam posisi aman alias melimpah. Terlebih panen raya juga berlangsung di sejumlah daerah lainya.

Dia juga mengungkapkan jika Grobogan termasuk daerah unggulan yang terus memperlihatkan produktivitas yang luar biasa. Dalam kegiatan ini juga Bupati Grobogan, Sri Sumarni mengatakan bahwa sektor pertanian selama ini tetap menjadi tulang punggung masyarakatnya dengan salah satu komoditas unggulannya yaitu padi.

Mencapai produksi padi hingga 772.113 ton di tahun 2022, jumlah tersebut mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya yang mencapai angka produksi sebesar 739.140 ton. Dilansir dari dispertan.cilacapkab.go.id, pada bulan Maret lalu, Penjabat (Pj) Bupati Cilacap, Yunita Dyah Suminar, melakukan Panen Raya Nusantara di areal persawahan Desa Kalisabuk Kecamatan Kesugihan. Panen ini merupakan bagian dari panen serentak yang digelar di 30 provinsi dan 113 titik tersebar di seluruh Indonesia.

Advertisement

Kabupaten Cilacap juga merupakan salah satu kabupaten penyumbang produksi beras yang besar di Provinsi Jawa Tengah. Pada Tahun 2022 produksi padi di Kabupaten Cilacap sebesar 761.356 to GKG dan surplus sebesar 349.438 ton beras.

Sama halnya dengan Grobogan, produksi padi di Sragen juga menurun. Jika di tahun 2021 mencapai 743.074 ton, di tahun 2022 angka produksinya hanya mencapai 683.496 ton.

Dilansir dari beberapa sumber, Kementerian Pertanian (Kementan) menerjunkan Tim Direktorat Jenderal Tanaman Pangan untuk monitoring di sejumlah daerah sentra padi nasional pada Februari tahun 2023. Salah satu daerah yang dikunjungi mereka adalah Sragen, tepatnya di Kecamatan Sambirejo. Daerah ini merupakan kawasan sentra padi. Tujuannya monitoring adalah untuk memastikan kelancaran proses panen petani.

Advertisement

Jika produksi padi di tahun 2021 Demak mencapai 656.823 ton, di tahun 2022 produksi padi menurun. Di tahun 2022, produksi padi di Demak sebesar 617.855 ton. Kendati demikian, hal itu masih tetap membuat Demak menjadi salah satu daerah penghaasil padi atau lumbung padi di Jawa Tengah.

Dilansir dari demakkab.go.id, pada kegiatan Panen Padi MT 1 tahun 2022 lalu, Bupati Demak, dr. Hj. Eisti’anah, S.E., mengungkapkan jika padi sebagai komoditas utama pertanian di Kabupaten Demak serta sebagai komoditas prioritas Pemerintah Pusat untuk mewujudkan swasembada pangan melalui program Upaya Khusus (UPSUS). Oleh karena itu, beliau sangat apresiasi terhadap kegiatan panen padi tersebut.

Dengan produksi padi mencapai 588.697 ton di tahun 2022, produksi padi di Pati mengalami kenaikan dibandingakan tahun 2021 yang mencapai 549.005 ton. Hal ini pun membuat Pati menjadi salah satu lumbung padi di Jawa Tengah.

Tetapi pada akhir tahun lalu, ribuan hektare sawah di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, dihantam banjir. Hal ini membuat produksi padi diprediksi turun pada tahun 2023. Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) Pati, Niken Tri Meiningrum mengatakan jika awal tahun ini, sekitar 7.000 hektare lahan pertanian padi dipastikan gagal panen akibat banjir.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif