SOLOPOS.COM - Ilustrasi panen tebu. (Freepik.com)

Solopos.com, SEMARANG — Provinsi Jawa Tengah (Jateng) merupakan salah satu daerah penghasil tebu terbanyak di Indonesia. Berikut lima daerah penghasil atau produsen tebu terbesar di Jawa Tengah (Jateng).

Tebu merupakan bahan baku utama pembuatan gula putih. Proses pembuatannya melalui kristalisaasi air tebu sehingga menjadi butiran yang kasar.

Promosi Siap Layani Arus Balik, Posko Mudik BRImo Hadir di Rute Strategis Ini

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi tebu di Indonesia sepanjang tahun 2022 mencapai 2,41 juta ton. Jumlah itu lebih banyak 2,45 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 2,35 juta ton.

Secara terperinci, produksi tebu yang berasal dari perkebunan rakyat mencapai 1,25 juta ton pada 2022. Sementara, tebu yang dihasilkan oleh perkebunan besar sebanyak 1,15 juta ton. Adapun, hanya 12 provinsi di Indonesia yang memproduksi tebu pada 2022, salah satunya Jawa Tengah yang memproduksi tebu sebanyak 203.600 ton. Dengan produksi tebu dari perkebunan rakyat mencapai 147.587 ton dengan luas lahan 36.463 hektare.

Dilansir dari Provinsi Jawa Tengah Dalam Angka Tahun 2023, berikut 5 daerah penghasil atau produsen tebu di Jawa Tengah (Jateng):

  • Pati

Dengan luas area perkebunan 8491 hektare, produksi tebu di Pati berhasil mencapai angka produksi hingga 34.938 ton. Angka itu pun membuat Pati menjadi daerah dengan produksi tebu terbesar di Jateng.

  • Rembang

Rembang merupakan salah satu daerah penghasil atau produsen tebu di Jawa Tengah (Jateng). Produksi tebu di Rembang pada tahun 2022 mencapai 27.570 ton dengan luas lahan mencapai 6.528 hektare.

  • Sragen

Produksi tebu di tahun 2022 mencapai 27.319 ton dengan luas lahan 7021 hektare. Tercatat ada lebih dari 5.000 petani tebu di Sragen yang tersebar di sejumlah daerah. Sayangnya, di tahun 2023 ini, produksi tebu di Sragen diprediksi menurun. Hal ini disebabkan karena biaya pokok produksi yang melonjak cukup signifikan akibat kenaikan harga pupuk dan BBM yang tinggi, serta perubahan iklim juga menjadi penyebab utama penurunan produksi. Diprediksi, produksi tebu di perkebunan turun hingga 30 persen.

  • Blora

Dengan luas lahan mencapai 3393 hektare, Blora menjadi salah satu daerah penghasil atau produsen tebu di Jawa Tengah dengan capaian 16.095 ton pada tahun 2022. Pada musim giling 2022 pabrik gula PT Gendis Multi Manis (GMM) Bulog telah menggiling tebu sebanyak 296.234 ton dengan rendemen 6,83% dan realisasi produksi gula kristal putih sebanyak 20.161 ton. Akan tetapi, pada tahun 2022 itu juga banyak petani yang menjual hasil produksi tebunya keluar Blora, salah satunya dijual ke pabrik gula di Pati. Alasan petani menjual hasil produksinya ke pabrik gula di Kabupaten Pati karena setelah ditimbang tebunya langsung mendapatkan uang dan harga tebu lebih tinggi.

  • Kudus

Produksi tebu di Kudus pada tahun 2022 mencapai 8.000 ton dengan luas lahan 1.724 hektare. Kementerian Pertanian (Kemnetan) terus berupaya untuk meningkatkan produksi nasional guna mengurangi Impor dan mendorong Kemandirian Pangan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya