SOLOPOS.COM - Tampilan Gedung Marba yang menjadi salah satu ikon Kota Lama Semarang. (Instagram/@alapalapnusantara)

Solopos.com, SEMARANG – Ingin menjelajahi Kota Lama Semarang tapi bosen dengan lokasi yang itu-itu saja? Lawang Sewu is so yesterday? Selfie di Gereja Blenduk sudah terlalu biasa? Berikut alternatif tempat liburan atau destinasi wisata di Kota Semarang yang tidak terlalu jauh dari pusat kota maupun stasiun. Bahkan destinasi wisata ini masih cuku dekat jaraknya dengan kawasan Kota Lama Semarang.

Kawasan Kota Lama Semarang saat ini menjadi destinasi favorit bagi para pelancong yang ingin menghabiskan waktu berlibur. Meski demikian, banyak juga wisatawan yang mulai bosan karena hanya disajikan dengan venue yang itu-itu saja.

Promosi UMKM Binaan BRI Ini Jadi Kuliner Rekomendasi bagi Pemudik di Pekalongan

Nah, berikut ada lima destinasi wisata yang bisa kamu jadikan alternatif saat berlibur di Kota Semarang. Lokasinya pun tidak jauh dari Kota Lama Semarang. Liburanmu di Semarang pun dijamin enggak biasa, murah, dan tetap asyik buat diabadikan di Instagram.

1. Toko Books Jalan Dorang

wisata alternatif semarang
Toko Books Jalan Dorang. (Ponco Wiyono-Solopos.com)

Lokasinya enggak jauh dari Stasiun Poncol mau pun Tawang. Kamu yang menggunakan kereta api untuk mencapai Kota Lunpia bisa berjalan kaki atau memakai ojek online biar bisa sampai ke sini.

Baca juga: Alamak, Harga Beras di Semarang Naik Dua Kali Jelang Akhir Tahun

Dari namanya sudah kelihatan kalau Toko Books ini berjualan buku berbahasa Inggris.

Toko ini berlantai dua, semuanya penuh buku bekas impor asal Inggris dan Amerika. Uniknya, lantai keramik di Toko Books dibikin motif mirip papan catur dengan kombinasi warna merah marun-putih. Harga buku-bukunya pun miring. Kamu bisa mencari aneka tema, mulai ekonomi, psikologi, sastra, sampai sejarah. Liburanmu bakal lebih “smart” karena selain menjanjikan tempat yang instagrammable, kamu mau enggak mau juga bakal dipaksa mahir berbahasa Inggris karena semua buku di sini pakai bahasanya Harry Kane.

Senin Jumat 9-4 sore.

Instagram: @booksboss.

2. Kampung Melayu

kampung melayu semarang
Kampung Melayu Kota Semarang sedang bersolek untuk menjadi kawasan wisata baru. (Ponco Wiyono-Solopos.com)

Sejarah Kampung Melayu berupa perkampungan yang terbentuk dari perjumpaan para pedagang berlatar etnis yang beragam. Kawasan tersebut dinamai Kampung Melayu, lantaran bahasa Melayu menjadi bahasa “transaksi” antaretnis.

Baca juga: Kampung Melayu Bersolek, Siap Jadi Ikon Wisata Baru di Semarang

Warisan sejarah Kampung Melayu yang menonjol adalah nama-nama kampung sempit di Jalan Layur yang menunjukkan latar belakang pemukimnya. Mulai dari Kampung Darat, Kampung Ngilir atau Ngeli, Kampung Kali Cilik, Kampung Pencikan, Kampung Geni, Kampung Cerbonan, Kampung Banjar, Kampung Peranakan, dan Kampung Baru.

Kamu bisa mengambil foto di kawasan ini, dengan latar belakang Masjid Menara “Layur” atau Klenteng Kam Hok Bio. Gapura Kampung Melayu yang kini sudah dipoles indah juga layak masuk ke instagram kamu.

3. Es Kacang Ijo Pak Wawi

Haus dan letih setelah berbelanja buku bekas dan berfoto-foto ria? Jangan khawatir, ada Es Campur Kacang Ijo Pak Wawi yang siap melegakan tenggorokan kami. Dari Toko Books, es campur legendaris ini bisa digapai dengan berjalan kaki selama tiga menit. Lokasinya di Jl Layur, Kelurahan Dadapsari Kecamatan Semarang Utara.

Di sini, kamu bisa menikmati es campur kacang ijo berisi roti, tape, kolang-kaling, cau, dan rumput laut dan ketan hitam. Siap-siap berebut tempat, sebab kedai es campur yang dibuka sejak tahun 1950an ini memiliki banyak pelanggan.

Es Campur Kacang Ijo Pak Wawi dibuka mulai jam 10.00 WIB sampai habis.

Seporsi besar es campur kacang ijo Pak Wawi bisa dinikmati dengan harga Rp8000. Pengunjung bisa menikmati ‘topping’ tambahan ketan hitam, dengan membayar Rp2000 lagi.

Instagram: @escampur_pakwawi

4. Masjid Layur

masjid menara layur
Masjid Menara di Jalan Layur, Kota Semarang. (Solopos.com-Ponco Wiyono)

Di Masjid Menara yang ngetren dengan nama Masjid Layur ini kamu bisa melepas penat sejenak sambil memenuhi kebutuhan spiritualmu. Kamu yang sudah pernah bepergian ke Malaysia atau Singapura yang memiliki banyak kantung-kantung imigran asal Asia Selatan akan langsung paham dengan bentuk arsitektur masjid ini.

Yep, didirikan tahun 1807, pendirian masjid ini merupakan inisiatif para pendatang asal Hadramaut dan Gujarat. Masjid Layur berlantai dua dengan menara yang masih tegak berdiri.



5. Kebuli Bu Aminah

Tujuan terakhir ini akan menyelamatkanmu dari kelaparan setelah seharian muter-muter. Nasi Kebuli Bu Aminah di Jalan Petek ini sangat direkomendasikan. Cita rasa asli Timur Tengah dengan harga bersahabat akan membuat kunjungan kamu ke Semarang semakin berkesan.

Nasi kebuli yang dibuka sejak tahun 1970 ini berupa sepiring kecil nasi berempah dari beras biasa, kemudian dua potong daging, sebutir telur bacem, disajikan dengan acar dan ‘topping’ bawang goreng.

Pengunjung cukup membayar Rp27.000 agar bisa menikmati nasi kebuli dengan lauk lengkap. Warung ini melayani oembeli sejak pukul 06.00 WIB sampai pukul 15.00 WIB.

Instagram: @nasikebuli_semarang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya