SOLOPOS.COM - Ereveld Kalibanteng Semarang. (Instagram)

Solopos.com, SEMARANG  –Selama masa penjajahan Belanda, di Indonesia terdapat berbagai tinggalan budaya. Banyak di antaranya sudah menjadi cagar budaya seperti rumah tinggal benteng, gereja, pabrik, kantor, hingga permakaman. Berikut lima pemakaman kuno atau kuburan orang Belanda yang tersebar di berbagai wilayah di Jawa Tengah (Jateng).

Dulu di masa penjajahan, hampir setiap kota memiliki kerkhof. Hal ini tak terlepas dari kebutuhan masyarakat Belanda akan kompleks permakaman yang dekat dengan tempat tinggal mereka. Makam-makam itu umumnya dibuat dalam bentuk artistik seperti tugu kecil.

Promosi BI Rate Naik, BRI Tetap Optimistis Penyaluran Kredit Tumbuh Double Digit

Kerkhof merupakan sebutan untuk makam-makam Belanda di Indonesia. Sebutan kerkhof berasal dari gabungan dua kata Belanda, yakni Kerk yang berarti gereja dan hof(f) yang berarti halaman. Oleh karena itu kerkhof dapat diartikan sebagai halaman gereja. Hal ini lantaran pada kebiasaan masyarakat pedesaan di Eropa Barat yang menguburkan sanak saudara mereka di halaman gereja.

Berikut lima pemakaman Belanda yang ada di Jawa Tengah seperti dilansir dari berbagai sumber:

1. Situs Makam Belanda Widuri

Di pesisir sebelah utara pusat Pemalang, tepatnya dekat obyek wisata pantai Widuri, masuk wilayah Desa Widuri, Kecamatan Pemalang, terdapat situs pemakamaan Belanda yang telah dijadikan cagar budaya di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.

Di lokasi makam tersebut berdiri sebuah tugu yang bernama Tugu Leitje, dan terdapat makam keluarga Belanda berinskripsi tahun 1883, Desa Banjardawa, Kecamatan Taman, yang menunjukan alamat keluarga tersebut.

Leitje, yang artinya batu tulis, oleh Pemerintah Kabupaten Pemalang dinyatakan sebagai situs makam Belanda, dan ditetapkan menjadi cagar budaya, sesuai UU Nomor 1 tahun 2010 tentang Cagar Budaya.

2. Makam Kerkhof Dezentje

Di Desa Candi Kecamatan Ampel, Boyolali, ada peninggalan Belanda bernama Kerkhof Ampel. Kerkhof itu merupakan pemakaman Belanda di Boyolali, Jawa Tengah (Jateng), yang berasal dari keluarga Johannes Augustinus Dezentje.

Kerkhof Ampel tersebut sudah masuk dalam inventaris BPCB Jawa Tengah. Kawasan Kerkhof Ampel juga sudah dibangun pagar keliling oleh ahli waris keluarga Johannes Augustinus Dezentje.

Johannes Augustinus Dezentje atau yang dikenal Tinus adalah tuan tanah legendaris di Vorstenlanden, sebutan bagi wilayah-wilayah jajahan Belanda di Surakarta dan Yogyakarta. Luas tanah atau wilayah perkebunan kopi miliknya mencapai 1.275 hektar.

3. Kerkhof Purbalingga

Kerkhof Purbalingga merupakan pemakaman orang Belanda yang terletak di Jalan S Parman, Kelurahan Purbalingga Wetan, Kecamatan Purbalingga, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Kerkhof Purbalingga saat ini dimanfaatkan sebagai hutan kota yang dikelola oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Purbalingga.

Berdasarkan batu nisan tertua di Kerkhof Purbalingga, yakni batu nisan pada makam A.J. Vincent dan Claudien van Haak, kompleks pemakaman ini sudah ada sejak tahun 1865. Selain makam, di Kerkhof Purbalingga terdapat bangunan yang dahulu digunakan sebagai tempat untuk menyemayamkan jenazah sebelum dikubur.

4. Ereveld Candi

Ereveld Candi adalah kompleks pemakaman pahlawan khusus Belanda yang berada di atas bukit di Jl Taman Jenderal Soedirman No 4, Bendungan, Gajahmungkur, Semarang, Jawa Tengah.

Ereveld Candi yaitu salah satu dari dua ereveld yang berada di Kota Semarang, selain Ereveld Kalibanteng. Ereveld ini dibangun oleh perwira militer dari Brigade T ketika mendarat pada tanggal 12 Maret 1946. Di ereveld ini hanya dimakamkan prajurit Belanda yang telah meninggal dunia dalam pertempuran.

Awalnya, tujuan pembangunan Ereveld Candi bagi semua prajurit yang meninggal dalam Perang Kemerdekaan Indonesia di Jawa Tengah. Akhirnya, di sini dimakamkan juga prajurit yang telah tewas selama Perang Dunia II.

5. Ereveld Kalibanteng

Berada di Jalan Siliwangi sebelah barat Bundaran Kalibanteng, Kota Semarang. Berdiri pada April 1949 sebagai Pemakaman Perang Belanda, Ereveld Kalibanteng di Semarang, Jawa Tengah, ini memiliki desain berbentuk segitiga dengan dipagari pepohonan dan kanal kecil.

Kompleks ereveld yang dalam bahasa Indonesia berarti Taman Kehormatan, sengaja dibangun Yayasan Oorlogsgravenstichting atau yayasan kuburan perang agar warga sipil Belanda maupun pasukan negara kincir angin yang berada di Indonesia pada saat perang dulu supaya mereka dapat beristirahat daalam kehormatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya