SOLOPOS.COM - Tari Srimpi Dhempel Puro Pakualaman, salah satu seni tari dari Jawa Tengah (Jateng). (id.wikipedia.org)

Solopos.com, SEMARANG — Jawa Tengah (Jateng) merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang kaya akan keanekaragaman seni dan budaya, termasuk kesenian tari. Berikut lima kesenian tradisional tari asal atau dari Jawa Tengah (Jateng) yang sudah cukup populer dan melegenda.

Dikutip dari laman Wikipedia, Indonesia memiliki lebih dari 3.000 tarian asli. Keberagaman tarian ini pun mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia.

Promosi Siap Layani Arus Balik, Posko Mudik BRImo Hadir di Rute Strategis Ini

Tarian di Indonesia sendiri dikelompokkan dalam berbagai kategori seperti sejarah, tari keraton, tari rakyat, tari tradisional, hingga tari kontemporer.

Nah, di Jateng sendiri ada berbagai macam jenis tarian tradisional. Berikut daftar lima tari tradisional dari Jawa Tengah (Jateng) yang sudah cukup terkenal atau populer.

  1. Tari Jathilan

Tari Jathilan ini dikenal juga dengan Jaran Kepang. Jathilan merupakan gabungan dari dua kata dalam bahasa Jawa, yaitu jan dan thil-thilan. Jan berarti benar-benar, sedangkan thil-thilan berarti banyak gerak. Sehingga jathilan berarti benar-benar banyak bergerak.

Dilansir dari id.wikipedia.org, Tari Jathilan ini berisi gerakan yang menyimbolkan seorang prajurit sedang berperang dengan mengendarai kuda. Hanya saja, penari jathilan tidak mengendarai kuda sungguhan, melainkan kuda-kudaan dari anyaman bambu atau yang dikenal dengan kuda kepang.

Sebagai simbol prajurit, penari jathilan juga mengenakan kostum layaknya seorang prajurit berwarna merah, kuning dan hitam. Kostum itu terdiri dari kaus, kemeja, ikat pinggang, selempang, ikat kepala dan hiasan telinga.

Selain itu, penari jathilan juga dirias dengan riasan yang mencolok. Di akhir pementasan, biasanya para penari jathilan ini dirasuki roh halus dan mengalami kesurupan. Namun akan ada sosok yang segera mengatasi penari yang kesurupan ini.

2. Tari Gambyong

Tari Gambyong merupakan jenis seni tari asal Jawa Tengah (Jateng) yang gerakan dasarnya diambil dari Tari Tayub yang berasal dari Surakarta. Jenis tarian ini merupakan hasil dari pengembangan yang dilakukan di lingkungan keraton.

Jadi Tari Gambyong merupakan tarian yang lebih dulu sudah populer di masyarakat baru kemudian menjadi tarian di istana. Tari Gambyong pun jadi tarian yang dimainkan sebagai pertunjukan untuk tamu yang datang.

Dilansir dari id.wikipedia.org, jenis tarian ini bermula pada abad ke-18 dan sudah tercatat dalam Serat Centina yang ditulis pada masa pemerintahan Pakubuwon IV dan Pakubuwono V yaitu pada tahun 1788 hingga 1823. Pada Serat Centini itu tari gambyong disebut dengan nama tarian tledhek.

3. Tari Srimpi

Dilansir dari id.wikipedia.org, Srimpi atau Serimpi adalah bentuk repertoar atau penyajian tari Jawa klasik dari tradisi kraton Kesultanan Mataram dan dilanjutkan pelestarian serta pengembangan sampai sekarang oleh empat istana pewarisnya di Surakarta dan Yogyakarta.

Salah satu seni tari asal Jawa Tengah (Jateng) ini dicirikan dengan empat penari melakukan gerak gemulai yang menggambarkan kesopanan, kehalusan budi, serta kelemahlembutan yang ditunjukkan dari gerakan yang pelan serta anggun dengan diiringi suara musik gamelan. Srimpi dianggap mempunyai kemiripan posisi sosial dengan tari Pakarena dari Makasar, yakni dilihat dari segi kelembutan gerak para penari dan sebagai tarian keraton.

Kemunculan tari Srimpi berawal dari masa kejayaan Kerajaan Mataram saat Sultan Agung memerintah pada tahun 1613-1646. Tarian ini dianggap sakral karena hanya dipentaskan dalam lingkungan keraton untuk ritual kenegaraan sampai peringatan kenaikan tahta sultan.

4. Tari Gambir Anom

Dilansir dari id.wikipedia.org, Tari gambir anom merupakan salah satu seni tari yang berasal dari Surakarta, Jawa Tengah. Tari ini merupakan tari klasik, catatan sejarah tari gambir anom belum ada data yang jelas dari sejarawan maupun seniman, namun kesenian tradisional ini telah ada sejak zaman Kerajaan Mataram Islam yaitu sekitar tahun 1586.

Tari Gambir Anom menceritakan sosok Irawan yang merupakan anak dari tokoh pewayangan Arjuna. Ia digambarkan tengah jatuh cinta. Gerakan tarian ini tidak terlepas dari cerita dalam tarian tersebut. Tari yang pada awalnya dibawakan oleh penari laki-laki secara tunggal memiliki gerakan yang gemulai. Ada gerakan pantonim dalam tarian ini, seperti berdandan, ekspresi bingung, ekspresi jatuh cinta, dan lain sebagainya.

5. Tari Kendalen

Dilansir dari id.wikipedia.org, Tari Kendalen merupakan seni tari yang berasal dari Dusun Kendal, Desa Jetak, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Tari ini dikembangkan setelah Pangeran Sambernyawa berhasil memenangkan pertempuran melawan VOC dan mendirikan Pura Mangkunegaran. Tak heran, Tari Kendalen ini menerapkan gerakan yang mencerminkan seorang prajurit yang gagah berani.

Selain itu, Kendalen juga termasuk dalam tari keprajuritan. Penari Kendalen mengenakan busana khas prajurit khas Jawa Tengah, dan umumnya tidak menggunakan atasan. Untuk bawahan, penari Kendalen menggunakan celana sepertiga khas Jawa Tengah, lalu dilengkapi dengan kain batik dililitkan di pinggang. Sama seperti jathilan, penari Kendalen juga menggunakan properti juda dari anyaman bambu atau jaran kepang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya