SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemilihan umum. (Antaranews.com)

Solopos.com, SEMARANG — Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) telah merilis nama daerah yang masuk kategori rawan sangat tinggi pada Pemilu 2024 dan pemilihan serentak 2024. Dari 85 daerah yang masuk kategori rawan tinggi, tujuh di antaranya berada di Jawa Tengah (Jateng).

Dalam siaran pers yang diterima Solopos.com dari Bawaslu Provinsi Jateng, Senin (19/12/2022), berdasarkan hasil Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) 2024 dan pemilihan serentak 2024, ada 85 kabupaten/kota dengan kondisi kerawanan tinggi. Sedangkan kondisi kerawanan sedang mencapai 349 kabupaten/kota dan rawan rendah sekitar 80 kabupaten/kota.

Promosi Mudah dan Praktis, Nasabah Bisa Bayar Zakat dan Sedekah Lewat BRImo

Dari 85 kabupaten/kota yang masih dalam kondisi kerawanan tinggi pada Pemilu 2024 dan pemilihan serentak 2024 itu, tujuh di antaranya berada di Jateng. Bahkan, dari tujuh kabupaten/kota itu satu di antaranya berada di wilayah Soloraya yakni Sukoharjo.

Berdasarkan data Bawaslu, Kota Semarang menempati urutan pertama sebagai daerah di Jateng dengan kondisi kerawanan tinggi dengan skor 73,26. Kota Semarang juga menempati urutan ke-12 dalam Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) secara nasional.

Sementara itu, di urutan kedua daerah dengan tingkat kerawanan sangat tinggi di Jateng pada Pemilu 2024 ditempati Kabupaten Sukoharjo dengan skor 70,20. Disusul Kabupaten Purworejo di urutan ketiga dengan skor 67,11.

Baca juga: Kerawanan Pemilu di Jateng Kategori Sedang tapi Berisiko Tinggi

Kabupaten/kota lain di Jawa Tengah yang rawan tinggi adalah Kabupaten Temanggung di urutan ke 43 dengan skor 59,05. Berikutnya adalah Kabupaten Wonosobo di urutan ke 46 dengan skor 58,35. Adapun Kabupaten Magelang ada di urutan 60 dengan skor 54,25. Daerah terakhir di Jawa Tengah yang menempati daerah rawan adalah Kabupaten Kendal, ada di urutan 64 dengan skor 53,25.

“Data IKP menunjukan bahwa penyelenggaraan pemilu menjadi dimensi paling tinggi dalam mempengaruhi kerawanan pemilu dengan skor 42,22 diikuti oleh Konteks Sosial Politik dengan skor 31,13. Kemudian, Kontestasi dengan skor 26,22 dan Partisipasi Politik dengan skor 3,83,” ujar Koordinator Divisi Pencegahan dan Partisipasi Masyarakat Bawaslu Jateng, Anik Sholihatun, dalam keterangan tertulisnya.

Bawaslu Jateng menyatakan IKP sebagai salah satu cara untuk mendeteksi adanya kerawanan di sebuah daerah. Jika sudah diketahui titik rawannya maka Bawaslu akan melakukan berbagai upaya agar kerawanan tersebut tidak terjadi.

Baca juga: Mengenal Templek, Penganan Khas Banyumas yang Bikin Nagih

“Berbagai program akan dilakukan terutama untuk pencegahan. Bawaslu Jateng ingin agar Pemilu 2024 beserta Pilkada 2024 bisa berjalan dengan fair play, jujur adil serta menghasilkan pemimpin yang baik. Bawaslu Jateng juga berharap adanya partisipasi aktif dari masyarakat untuk bersama-sama menjaga dan mengawasi pemilu,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya