SOLOPOS.COM - Ilustrasi tambang batu andesit. (https://polpp.kulonprogokab.go.id/)

Solopos.com, PURWOREJO — Kelestarian batu andesit yang merupakan harta karun di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, terancam. Batuan yang terbentuk karena proses alami tersebut bakal ditambang untuk mendukung proyek Bendungan Bener.

Rencana penambangan dengan sistem quary atau terbuka itu pun menuai kontroversi. Sebagian masyarakat lokal menolak penambangan tersebut karena khawatir merusak lingkungan alam sekitar yang merupakan tanah surga.

Promosi Digitalisasi Mainkan Peran Penting Mendorong Kemajuan UMKM

Rencananya, tambang batu andesit di Desa Wadas membutuhkan lahan seluas 64 hektare. Namun lahan yang dibebaskan seluas 114 hektare yang mencakup tujuh dusun.

Baca juga: Kenapa Bendungan Bener Purworejo Butuh Batu Andesit dari Desa Wadas?

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengungkapkan masih ada 133 bidang tanah di Desa Wadas yang belum selesai proses pembebasan lahan untuk proyek pembangunan tambang andesit. Total keseluruhan ada 617 bidang lahan yang dibeli untuk realisasi salah satu proyek strategis nasional tersebut.

Berbagai penolakan masih terus terjadi hingga menimbulkan konflik antara penduduk lokal dengan aparat keamanan. Warga tidak rela tanah yang selama ini menjadi sumber kehidupan hilang. Sebab, selama ini mereka hidup dengan berkebun, menggantungkan penghasilan dari sumber daya alam. Lantas mengapa batu andesit itu harus ditambang di Desa Wadas?

Baca juga: Apa Pentingnya Pembangunan Bendungan Bener Purworejo?

Batu Andesit di Desa Wadas

Kepala Bidang Pelaksana Jaringan Pemanfaatan Air Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak, Yosiandi Radi Wicaksono, mengatakan batu andesit itu dibutuhkan untuk struktur luar yang memperkuat konstruksi Bendungan Bener.

“Batu andesit ini nanti untuk bahan timbunan main dam Bendungan Bener. Jadi batu ini dimanfaatkan untuk timbunan batuan,” terangnya dalam tayangan Top News Metro TV yang ditilik Solopos.com, Jumat (11/2/2022).

Dia menambahkan, ada banyak struktur konstruksi bangunan, salah satunya batu andesit. Menurut hasil kajian yang dilakukan sebelumnya, struktur geologi di kawasan Bendungan Bener itu tidak cocok dengan desain bendungan beton. Apalagi bendungan ini merupakan yang tertinggi di Indonesia, sehingga membutuhkan material penguat seperti batuan andesit.

“Kondisi struktur geologi di main dam Bendungan Bener ini kurang cocok dengan desain bendungan beton. Hasil studi yang sudah dilakukan BBWS sebelumnya lebih cocok menggunakan timbunan batu andesit kurang lebih sekitar 8,5 juta meter kubik,” sambung dia.

Baca juga: 5 Proyek Bendungan Besar di Jawa Tengah

Alasan itulah yang membuat pelaksanaan proyek strategis nasional ini membutuhkan penambangan batu andesit. Berdasarkan hasil kajian pula, material batu andesit dari Desa Wadas dinilai sangat cocok untuk konstruksi bendungan tersebut.

Dalam berbagai refensi, tanah surga di Bumi Wadas mengandung sekitar 40 juta meter kubik batu andesit. Lokasinya juga tidak begitu jauh dari proyek Bendungan Bener, karena jaraknya sekitar 10-12 kilometer. Hal inilah yang membuat pelaksana proyek memilih melakukan penambangan terbuka di kawasan Desa Wadas.

Baca juga: Batu Andesit Harta Karun Desa Wadas Purworejo, Apa Manfaatnya?

“Kebutuhan kami untuk batuan andesit ini sekitar 8,5 juta meter kubik. Kebetulan hasil studi kami Desa Wadas memiliki tampungan batu andesit yang banyak, sekitar 40 juta meter kubik dan lokasinya yang terdekat dengan Bendungan Bener. Sebenarnya ada alternatif lain, selisih sekitar 5 km dan tampungannya tidak banyak. Maka berdasarkan alternatif studi itu kami kembali memutuskan memanfaatkan Desa Wadas untuk mengambil batu andesit,” jelasnya.

Dalam pelaksanaan penambangan nanti, pengelola proyek akan membangun jalan khusus untuk memudahkan distribusi batu andesit dari Desa Wadas ke bendungan. Jadi, nantinya akan ada jalur tersendiri yang menghubungkan tapak bangunan dengan Desa Wadas yang akan ditambang selama dua hingga tiga tahun ke depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya