SOLOPOS.COM - Ilustrasi tambang emas. (Freepik)

Solopos.com, SEMARANG — Keberadaan tambang emas di Provinsi Jawa Tengah (Jateng) belakangan ini tengah menjadi sorotan. Hal ini menyusul insiden terjebaknya 8 penambang di sumur galian tambang emas rakyat yang ada di Desa Pancurendang, Ajibarang, Banyumas. Lantas, mana sajakah daerah di Jawa Tengah (Jateng) yang sejatinya berpotensi menjadi penghasil emas?

Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirangkum dalam Provinsi Jawa Tengah Dalam Angka Tahun 2023, sejatinya Jateng tidak memiliki tambang emas. Dari 26 kabupaten di Jateng yang terdapat aktivitas pertambangan, tidak ada satu pun yang merupakan tambang emas.

Promosi BI Rate Naik Jadi 6,25%, BRI Optimistis Pertahankan Likuiditas dan Kredit

Kendati demikian, bukan berarti tanah di Jateng tidak mengandung emas. Bahkan, praktik-praktik pertambangan emas berstatus tambang rakyat tetap ada di sejumlah wilayah Jateng.

Salah satunya adalah Kabupaten Banyumas, di mana terdapat sejumlah daerah yang memiliki tambang emas rakyat seperti di Desa Pancurendang, Ajibarang. Tambang emas di Banyumas itu tergolong ilegal, karena tidak ada izin dari Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jateng, meski sudah ada aktivitasnya sejak 2014.

Berikut sejumlah daerah di Jawa Tengah yang berpotensi menjadi penghasil emas :

1. Banyumas

Kabupaten Banyumas menjadi salah satu daerah yang berpotensi menjadi penghasil emas di Jawa Tengah (Jateng). Di kabupaten ini terdapat banyak tambang emas yang berstatus milik rakyat atau belum dikelola secara profesional.

Salah satu tambang emas di Banyumas terletak di Desa Pancurendang, Ajibarang. Di daerah ini banyak sumur-sumur galian yang digunakan untuk mendulang emas. Meski demikian, tambang emas di Desa Pancurendang, Banyumas, ini akan ditutup menyusul terjadinya insiden terjebaknya delapan penambang di salah satu sumur galian, yang hingga kini belum mampu dievakuasi.

Selain di Ajibarang, tambang emas milik rakyat di Banyumas juga dikabarkan ada di wilayah Desa Paningkaban, Kecamatan Gumelar. Sama halnya seperti di Desa Pancurendang, tambang emas di Desa Paningkaban juga dikelola secara tradisional oleh masyarakat sekitar.

2. Cilacap

Dikutip dari laman minerba.esdm.go.id, salah satu daerah di Jawa Tengah (Jateng) yang berpotensi menjadi penghasil emas adalah Cilacap. Kabupaten Cilaacap kabarnya memiliki potenis tambang emas yang cukup besar, tapi belum tergarap.

Potensi tambang emas di Cilacap itu terletak di wilayah Sidahayu, dengan luas mencapai 2.000 hektare. Kabarnya, sejumlah perusahaan pemegang surat kuasa pertambangan sempat berinisiatif melakukan penambangan emas di Sidahayu, Cilacap. Meski demikian, upaya itu gagal terlaksana menyusul lokasi pertambangan yang rawan bencana longsor.

Padahal, kandungan emas di perbukitan Sidahayu dikabarkan cukup tinggi, yakni sekitar lima hingga delapan gram emas dari setiap ton tanah.

3. Temanggung & Kabupaten Semarang

Sekitar tahun 2009 silam, peneliti Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta menyatakan telah menemukan kandungan emas di Desa Keji, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang. Kala itu, hasil uji analisis laboratorium geologi UGM dan UPN menunjukkan kandungan emas sekunder yaang ditemukan, mirip dengan kandungan emmas di Pegunungan Purba di Kalimantan.

Selain itu, penelitiaan juga menujukkan jika wilayah Ungaran hingga Temanggung memiliki kandungan emas yang sama. Kandungan emas tidak bisa ditemukan begitu saja, melainkaan membutuhkan proses kimia. Dari penelitian itu diperoleh angka kandungan emas 0,225 part per miliar yang berarti berpotensi menjadi tambang emas.

Dari hasil penilitian itu tidak mustahil wilayah Temanggung dan Kabupaten Semarang berpotensi menjadi penghasil emas di Jawa Tengah.

4. Wonogiri

Satu lagi daerah penghasil emas di Jawa Tengah, yakni Kabupaten Wonogiri. Daerah di Wonogiri yang mengandung emas terletak di Bukit Randu Kuning, Desa Jendi, Kecamatan Wonogiri.

Di kawasan ini juga terdapat banyak penambang emas tradisional yang setiap hari berburu emas sebagai mata pencaharian. Selain itu, kawasan Bukit Randu Kuning di Wonogiri ini juga sempat dilirik investor dari perusahaan pertambangan emas, PT Alexis Perdana Mineral, yang berniat mendirikan pertambangan di kawasan tersebut.

Meski demikian, niat PT Alexis itu gagal terlaksana menyusul ditolaknya izin oleh Pemerintah Provinsi Jateng. Selain izin ditolak, rencana PT Alexis yang ingin mengeksploitasi tambang emas di Bukit Randu Kuning itu juga mendapat tantangan dari warga sekitar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya