SOLOPOS.COM - Candi Prambanan, merupakan peninggalan Kerajaan Mataram kuno. (https://candi.perpusnas.go.id/temples/deskripsi-yogyakarta-candi_prambanan_8)

Solopos.com, SEMARANG — Jawa Tengah (Jateng) menyimpan banyak sekali bekas peninggalan maupun catatan sejarah terkait keberadaan sejumlah kerajaan di masa lampau. Kerajaan itu berdiri sejak zaman Hindhu-Buddha maupun ketika masuknya agama Islam di Pulau Jawa.

Beberapa peninggalan kerajaan yang ada di Jateng ini pun hingga kini masih bisa dinikmati seperti bangunan candi, prasasti, hingga masjid. Bahkan bekas peninggalan itu banyak dijadikan sebagai tempat wisata sekaligus sarana edukasi.

Promosi Oleh-oleh Keripik Tempe Rohani Malang Sukses Berkembang Berkat Pinjaman BRI

Nah, apa saja kerajaan yang pernah ada di Jawa Tengah (Jateng) mulai dari zaman Hindu-Buddha hingga Islam. Berikut pembahasannya yang diolah Solopos.com dari berbagai sumber:

1. Kerajaan Kalingga

Kerajaan Kalingga ini merupakan kerajaan Hindu-Budha pertama di Jawa Tengah. Kerajaan Kalingga sering disebut juga sebagai Kerajaan Keling. Dikutip dari laman resmi Provinsi Jateng, kerajaan ini muncul sekitar tahun 674 di Jepara dan Ratu Sima merupakan raja yang terkenal pada saat itu. Diperkirakan juga kerajaan ini muncul bersamaan dengan Kerajaan Sriwijaya dan Sunda. Kemudian pada saat akan memasuki abad ke-7, kerajaan ini mulai runtuh. Beberapa peninggalan Kerajaan Kalingga antara lain Prasasti Tuk Mas, Prasasti Sojomerto, Candi Angin, dan Candi Bubrah.

2. Kerajaan Mataram Kuno

Kerajaan Mataram dibagi menjadi 3 dinasti yakni Sanjaya, Syailendra, dan Isyana. Dinasti Sanjaya berkuasa di Jawa Tengah bagian utara. Sementara Dinasti Syailendra berada di Jawa Tengah bagian selatan. Di bawah kekuasaan Dinasti Syailendra, Mataram mencapai puncak kejayaannya, dengan bukti peninggalan berupa Candi Borobudur, Candi Sewu, Candi Kalasan, dan lainnya. Sedangkan peninggalan Dinasti Sanjaya berupa Candi Prambanan.

3. Kerajaan Demak

Setelah runtuhnya Kerajaan Majapahit di abad ke-16, kerajaan Demak muncul sebagai kerajaan Islam pertama di Jawa. Kerajaan ini didirikan oleh Raden Fatah yang masih keturunan dari raja-raja Majapahit. Raden Fatah bersama istrinya, Nyi Ageng Malaka yang merupakan putri Sunan Ampel membangun pesantren untuk dakwah pada awal mula Kerajaan Demak. Selain Raden Fatah, para wali punya peran penting dalam mengembangkan kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa dan usaha dakwah. Peninggalan Kerajaan Demak di antaranya Masjid Agung Demak, Pintu Bledek, dan makam Sunan Kalijaga.

4. Kerajaan Pajang

Setelah Kerajaan Demak runtuh, anak menantu Kerajaaan Demak yakni Joko Tingkir memindahkan kerajaan Demak ke Pajang yang merupakan daerah dekat Solo dan menjadi raja Kerajaan Pajang yang bergelar Sultan Adiwijaya. Selama masa pemerintahannya, terjadi banyak pemberontakan dan kerusuhan, salah satunya perang melawan Arya Penangsang.

Sultan Adiwijaya menugaskan Danang Sutowijaya untuk menumpas pemberontakan Arya Penangsang. Oleh karena jasanya, Danang Sutawijaya pun dihadiahi sebuah tanah perdikan yang kelak menjadi Kerajaan Mataram Islam.

5. Kerajaan Mataram Islam

Dibawah kekuasan raja pertama Mataram Islam yaitu Panembahan Senopati atau Danang Sutawijaya, Kerajaan Mataram Islam menguasai seluruh wilayah Jateng dan Jawa Timur (Jatim). Pada abad ke 18 Kerajaan Mataram diperintah oleh Sri Sunan Pakubuwono II, setelah beliau wafat muncul perselisihan di antara keluarga raja yang ingin memilih raja baru.

Perselisihan bertambah keruh setelah adanya campur tangan pemerintah kolonial Belanda. Pertikaian ini akhirnya diselesaikan dengan Perjanjian Giyanti pada tahun 1755 yang membagi Kerajaan Mataram menjadi dua, yakni Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Ngayogyakarta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya