SOLOPOS.COM - Ilustrasi tradisi lokal warga Pati dalam Haul Syekh Jangkung. (patikab.go.id)

Solopos.com, PATI — Kabupaten Pati di Jawa Tengah (Jateng) selama ini dikenal dengan aneka ragam budaya dan tradisinya. Berikut tradisi warga lokal di Kabupaten Pati, Jawa Tengah (Jateng), yang hingga kini masih dijalankan.

Dikutip dari Instagram @humas_dprdpati, terdapat baanyak warisan tradisi lokal Kabupaten Pati yang cukup menarik. Tradisi ini pun terus dilestarikan untuk mengenalkan keanekaragaman budaya Indonesia kepada generasi penerus, khususnya di Kabupaten Pati.

Promosi BRI Pastikan Video Uang Hilang Efek Pemilu untuk Bansos adalah Hoaks

Selain itu, keberagaman tradisi yang rutin digelar setiap tahun ini dipercaya juga mampu menjadi daya tarik bagi wisatawan. Banyak wisatawan dari berbagai daerah yang berkunjung ke Pati hanya untuk menyaksikan atau turut serta dalam tradisi tersebut.

Berikut tradisi lokal warga Pati, Jawa Tengah (Jateng), yang hingga kini masih dilestarikan dan rutin digelar setiap tahun :

1. Khaul Syekh Jangkung

  • Upacara khaul atau haul Syekh Jangkung (ganti selambu dan pengajian) dilaksanakan satu tahun sekali, yakni bulan Rajab tanggal 14-15.
  • Dilaksanakan di Makam Syekh Jangkung di Desa Landoh, Kecamatan Kayen.
  • Makam Syekh Jangkung ramai dikunjungi wisatawan yang berasal dari Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatra, bahkan Malaysia dan Singapura di hari Jumat Pahing.

2. Haul Khoul Syekh Ronggo Kusumo

  • Dilaksanakan setiap tanggal 10 Safar atau bulan kedua Hijriah, sesuai Hari Ulang Tahun K. Rden Ronggo Kusumo.
  • Tradisi ini digelar di Desa Ngemplak, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati.

3. Rajabiyah

  • Digelar untuk memperingati wafatnyaa Sunan Parwoto yang merupakan raja keempat Kasultanan Demak.
  • Dilaksanakan di Makam Sunan Parwoto yang terletak di pekuburan umum Desa Parwoto, Kecamatan Sukolio, Kabupaten Pati.
  • Tradisi ini diperingati setiap tanggal 15 Rajab atau bulaan ketujuh tahun Hijriah.

4. Prosesi Sendang Sani

  • Dilaksanakan di Desa Tamansari, Kecamatan Tlogowungu,
  • Diperingati setiap bulan Maulud dan diadakan prosesi oleh Yayasan Handodento.
  • Tempat-tempat ritual yang dianggap keramat melipui paseban tempa untuk mengheningkan diri mohon kepada Sang Pencipta, Padusan, yakni tempaat mandi yang airnya diambil dari Sendang Sani yang dipercaya membawa berkah, dan pintu gerbang.

5. Mapati

  • Upacara yang dilakukan pada bulan keempaat ketika bayi masih berada dalam perut ibunya.
  • Dilakukan saat janin berumur 120 hari, atau waktu yang dipercayai di mana Allah meniupkan ruh atau nyawa pada si jabang bayi.

6. Pati Night Carnival

  • Rangkaian Hari Jadi Kabupaten Pati yang dilaksanakan pertama kali pada 9 Agustus 2014.

7. Suronan

  • Dilaksanakan pada bulan Sura
  • Tradisi kungkum atau berendam dalam air di beberapa tempat seperti pertemuan Kali Oya dan Kali Opak di Jogja, di awal bulan Prosesi Grebeg Ageng Sura yang dilakukan saat bulan Sura utuh di Kraton Jogja dan Solo
  • Prosesi Bakti Pisungsum Jaladri dan Larung Ageng Merapi di Merapi dan Pesisir Selatan.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Humas DPRD Pati (@humas_dprdpati)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya